Giliran Kab. Boltim Berguru Penanganan Stunting Di Kabupaten Gorontalo


LIMBOTO (wartamerdeka.info) - Kabupaten Gorontalo di bidang kesehatan sejak akhir tahun 2018 menjadi tujuan kaji banding untuk dua program kesehatan, yaitu program penanggulangan stunting dan program akreditasi Puskesmas.

Kabupaten Gorontalo pun ditepakan menjadi pilot projek pencegahan stuting oleh Kementerian Kesehatan. Dan sejak penetapan itu, sudah  beberapa daerah yang melalukan studi banding.

"Sebelumnya dari kabupaten Pohuwato, dan kab Bolmut yang melakukan studi banding, dan hari ini kami mendapat kunjungan dari kabupaten Boltim (Sulut)  dan insya Allah hari Kamis depan  kedatangan dari kabupaten  Enrekang, Sulawesi Selatan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo dr Roni Sampir ditemui usai menerima tim kaji Kabupaten Boltim, di ruang kerjanya, Jumat (26/4/2019).

Demikian pula  untuk akreditasi puskesmas sudah banyak daerah yang melakukan studi banding ke puskesmas Dungaliyo Kabupaten Gorontao.

Tentunya dengan banyak daerah yang  melakukan studi banding ini membuat  jajaran kesehatan Kabupaten Gorontalo terus melakukan pembenahan, perbaikan dan membuat inovasi lainnya dalam  rangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

”Dan kami sangat berterimakasih kepada bapak bupati Gorontalo Nelson Pomalingo yang terus  mensuport kami dalam hal anggaran dan arahan serta petunjuk-petunjuk  untuk kebeehasilan program-program di bidang kesehatan,“ tambah   dr Roni Sampir

Kedatangan tim  Kabupaten Boltim yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bolaang Monggondow Timur Ir. Mohamad Assagaf didampingi Kepala dinas Kesehatan Boltim Eko Marsidi bersama jajaran Kepala Puskesmas se Kabupaten Boltim berserta Kepala Desa itu, disambut langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo Drs. Hadijah U. Tayeb yang didampingi Kadis Kesehatan Kabupaten Gorontalo Dr. Rony Sampir di Ruang Pola Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.

Dalam kesempatan itu Sekda Boltim Ir. Mohammad menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Gorontalo yang telah menyambut baik kedatangan rombongan pemkab Boltim, serta bersedia berbagi pengetahuan dalam hal menanggulangi bidang kesehatan dan penerapan intervensi stunting.


Dirinya berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak dalam penanganan kesehatan serta pencegahan stunting di Kabupaten Bolmut, sebab telah belajar dari pengalaman dan keberhasilan Pemkab Gorontalo.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Gorontalo Ir. Hadijah Tayeb dalam sambutannya berharap kerjasama antara Pemkab Gorontalo dan Boltim akan terus berlanjut, tidak hanya di bidang kesehatan melainkan di bidang-bidang lainnya.

Lebih lanjut, dijelaskan dalam menangani stunting, Pemkab Gorontalo menjalankan strategi dengan melibatkan intervensi spesifik dan sensitif lintas sektoral Pemerintah Daerah.

“Selain itu, Pemkab Gorontalo melakukan berbagai inovasi, salah satunya pengadaan Pos Gizi yang merupakan tindaklanjut kegiatan Posyandu, dimana jika ditemukan anak balita bermasalah gizi akan dilakukan pemberian makanan lengkap keluarga selama 12 hari,” ujar Hadijah.

Pemkab Boltim pun dipersilakan untuk melihat langsung bagaimana upaya serta strategi yang ditempuh dalam penanganan stunting di Kabupaten Gorontalo.

Diketahui, Kabupaten Gorontalo berhasil menurunkan angka stunting dari angka 32,3 persen pada Tahun 2015 menjadi 5,9 persen di Tahun 2018. Terkait dengan itu, dikatakan capaian penurunan angka stunting di Kabupaten Gorontalo merupakan hasil kerja semua pihak yang saling bersinergi.

Selan itu Hadijah menambahkan, dari 21 Puskesmas di 19 Kecamatan di Kabupaten Gorontalo salah satu Puskesmas Akreditas Paripurna berada Kecamatan Dungaliyo. Bahkan untuk 2018 sebelas Puskesmas sudah menjadi Puskemas BLUD serta Tahun 2019 insya Allah 10 Puskesmas lagi.(Irf)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama