20 Teroris Ditangkap Di Makassar, Dua Tewas Ditembak


MAKASSAR (wartamerdeka.info) - Densus 88 berhasil menangkap 20 teroris, dua di antaranya, M Rizaldi (44) dan Sanjai Ajis (22) tewas ditembak, di Makassar, hari ini (6/1/2021).

"Ini yang diamankan seluruhnya 20," ujar Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Merdisyam kepada wartawan di Makassar, Rabu (6/1/2020).

Merdisyam mengatakan, selain dua terduga teroris tewas, ada seorang terduga teroris yang mengalami luka tembakan. Terduga teroris yang luka itu kini dalam perawatan.

Total 20 terduga teroris tersebut ditangkap di berbagai lokasi di Kota Makassar. Penangkapan dilakukan secara serentak pada hari ini oleh gabungan Densus 88 Mabes Polri yang dibantu Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar.

"Iya (lokasi penangkapan di) Makassar semua," kata Merdisyam.

Seperti diketahui, dua dari total 20 terduga teroris, Rizaldi dan Sanjai, ditembak mati usai disebut melawan aparat saat akan dilakukan penangkapan di Perumahan Vila Mutiara Biru, Kelurahan Bulurokeng, wilayah Kecamatan Biringkanaya, Makassar, sekitar pukul 05.00 Wita, subuh tadi. Sedangkan identitas 18 terduga teroris lainnya belum diungkap polisi.

Untuk dua terduga teroris tewas tersebut diketahui berstatus mertua dan menantu.

"Mereka mertua sama menantu. Sanjai Ajis ini menikahi putri kedua dari Bapak Rizaldi tahun 2018," kata seorang tetangga kedua terduga teroris tewas.

Kini kedua jenazah terduga teroris telah dievakuasi dan saat ini menjalani autopsi di RS Bhayangkara Polda Sulsel. 

M Rizaldy (46) dan Sanjai Ajis (23), terduga teroris, ditembak mati Densus 88 karena melawan dengan senjata tajam. Sepak terjang mereka terbongkar.

Berikut ini, sejumlah fakta yang terunngkap dari tewasnya 2 teroris di Makassar saat disergap:

Lawan Polisi Pakai Parang-Senapan

Dua terduga teroris itu ditembak mati lantaran melawan pakai parang dan senapan saat akan ditangkap Densus 88 Mabes Polri.

"Melakukan perlawanan masing-masing menggunakan senjata tajam jenis parang dan senapan angin PCP," kata Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam.

Jenazah keduanya sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Makassar untuk proses autopsi. Sementara itu, di rumah Rizaldi, aparat menyita berbagai barang bukti.

"Yang diamankan saat ini beberapa senjata tajam parang, kemudian juga senjata PCP, busur panah, dan beberapa dokumen lainnya," sebut Merdisyam.

Jaringan JAD

Kedua teroris yang ditembak Densus 88 diketahui berasal dari jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Yang meninggal itu adalah MR (sebelumnya R) dan satu lagi adalah SA. Keduanya jaringan JAD Sulsel," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Witnu Urip Laksana saat dimintai konfirmasi.

Terkait Pemboman Gereja Filipina 2019

Dua terduga teroris disebut terkait pada pengeboman gereja di Jolo, Filipina, pada 2019.

"Yang mempunyai keterlibatan dan aksi pengeboman gereja di Jolo, Filipina, ini," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Witnu Urip Laksana.

Pada 27 Januari 2019, bom meledak di sebuah gereja di Jolo, Provinsi Sulu, Filipina. 22 Orang tewas dalam aksi ini dan ratusan orang cedera. Pengeboman ini sempat mendapatkan reaksi dari dunia internasional.

Rangkaian Bom Diamankan di Rumah Pelaku

Pihak kepolisian juga mengamankan rangkaian bom di rumah pelaku.

Rangkaian bom itu saat ini sudah dibawa oleh tim Gegana Polda untuk diselidiki.  

Bantu Pelarian DPO Bom Samarinda

Keduanya juga berperan membantu pelarian buron pelaku teror bom Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).

"(Peran mereka) Fasilitator pelarian Andi Baso, DPO bom Gereja Oikumene Samarinda tahun 2017," kata Ramadhan kepada wartawan, Rabu (6/1/2021).

Hubungan Mertua-Menantu

M Rizaldi dan Sanjai Ajis ternyata memiliki hubungan antara mertua dan menantu. Keduanya tewas ditembak karena melawan saat ditangkap.

Pertemuan Rizaldi dengan Sanjai itu diketahui terjadi karena sang menantu merupakan jemaahnya.

Surahman juga mengatakan Rizaldi dan sang menantu merupakan pengusaha BBM eceran di Makassar.

Rutin Latihan Tembak-Naik Gunung Sejak Oktober

Polri menyebut keduanya sudah latihan rutin menembak sejak akhir tahun lalu.

"Mulai bulan Oktober 2020 secara rutin lakukan latihan menembak dan naik gunung (idad)," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramdhan kepada wartawan, Rabu (6/1/2021).

Rizaldy dan Sanjai Ajis pernah menyatakan baiat kepada khilafah atau ISIS pada 2015. Hal itu dilakukan bersama pengikut JAD lain di Ponpes Aridho. Pimpinan Ponpes Aridho, Ustaz Basri telah meninggal dunia di Nusa Kambangan.

Mertua dan menantu ini bersama keluarganya juga sempat hendak bergabung dengan ISIS di Suriah pada 2016. Namun upaya tersebut digagalkan di Bandara Soekarno-Hatta. 



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama