JAKARTA (wartamerdeka.info) - PMTI (Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia) yang kini dinakhodai Mayjen (P) Yulius Selvanus Lumbaa, kian dikenal dan menasional. Pembentukan pengurusnya sampai ke berbagai daerah.
Namun demikian, riak-riak di balik perjalanan PMTI ini tetap ada. Pemicunya adalah AD/ART yang tidak lagi seirama dengan AD/ART produk Mubes yang lalu.
Protes pun muncul dari beberapa wadah kerukunan seperti IKT, IKAT atau sebutan lain, hingga digelar Rapat Koordinasi (Rakor) PMTI di Hotel Redtop Pecenongan Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Hingga kini, revisi AD/ART pasca Rakor, yang konon digodok tim kecil, belum diketahui hasilnya. Ironis lagi, masalah lain pun muncul terkait personil pengurus pusat PMTI yang sekarang.
"Sebenarnya ini sudah lama saya dengar, banyak yang komentari dari teman-teman di Tana Toraja. Bahwa kok pengurus PMTI semua dari Utara, maksudnya dari Toraja Utara. Didominasi utara. Tapi karena saya lihat PMTI ini masih tidak solid, karena adanya perbedaan persepsi dengan IKAT atau IKT dan lainnya, maka saya pun meminta personil pengurus pusat PMTI agar direvisi dengan mengakomodir orang Selatan," ujar Jansen Saputra Godjang.
Paling tidak, kata Jansen, pada posisi KSB (Ketua, Sekretaris, Bendahara), ada orang Tana Toraja didudukkan.
"Apakah jabatan sekretaris atau bendahara umum. Karena kalau formasinya yang ada sekarang ini, tidak representatif. Saya tidak tahu di posisi lain, karena saya belum lihat susunan pengurus lengkapnya. Saya kira untuk kepengurusan ini juga perlu penyelarasan jangan hanya AD/ART," jelas Ketua FKPPI Tana Toraja ini. (nanda)
Saya juga orang Makale tapi tdk perlu pertajam perbedaan itu, yg penting bahwa mereka hadir utk kepentingan Toraja.....
BalasHapusKami sudah ada IKT DAN IKAT
BalasHapusKami sudah ada IKT
BalasHapus