PANGKALAN BRANDAN (wartamerdeka.info) - Peran masyarakat dalam pembangunan sangat dibutuhkan tanpa mengandalkan pemerintah yang memiliki keterbatasan finansial maupun sumber daya manusia.
Kegiatan sosial yang marak saat ini lebih banyak dilakukan masyarakat baik secara individu maupun kelompok. Sementara masyarakat sebagai penerima tetap menghargai dan tidak menilai besar kecilnya sumbangan atau donasi.
Seperti yang terjadi di Seibillah dan Piturah, Kecamatan Seilepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utama. Organisasi masyarakat (Ormas) Ikatan Peduli Pangkalan Brandan (IPPB), pada Rabu (12/7), menyalurkan ribuan bungkus bubur kacang hijau siap saji sebagai tanda peduli dalam membantu kesehatan masyarakt.
Menurut Iswanto, Ketua IPPB, kegiatan ini merupakan kegiatan rutinit organisasi IPPB untuk membantu Masyarakat, dan juga membantu pemerintah dalam meningkatkan giji anak.
"Kami membantu program Pemerintah dalam mencegah Stanting, bagi anak anak, dan pemberian bubur ini juga bermanfaat menambah kesehatan," ujar Iswanto.
Menurutnya, kegiatan yang dilakukan tidak semata-mata makanan tetapi juga sarana memberi edukasi (pendidikan) agar anak anak selalu mengkosumsi makanan yang baik, sehat dan bervitamin sehingga bermamfaat bagi tubuh dan menambah kecerdasan bagi tiap anak.
"Ya ini kami rutin lakukan, dan merupakan program peduli masyarakat," ujar Iswanto.
Iswanto yang juga didampingi Sekretaris IPPB dan jajaran lainnya, dalam kegiatan itu mendapat apresiasi dari masyarakat yang mengaku pemberian dari IPPB sangat bermanfaat bagi kesehatan warga.
"Terima kasih pada IPPB yang berniat baik membantu masyarakat memberikan bubur kacang hijau. Bagi anak-anak tentunya sangat baik sebagai penambah giji. Semoga segalanya lancar dan dapat terus dilanjutkan," kata Santi (30) dan Rahmi (32) di sela-sela acara pemberitan bubur kacang hijau.
Seperti diketahui, IPPB merupakan organisasi masyarakat yang secara rutin dalam beberapa tahun terakhir ini selalu melakukan kegiatan sosial pengabdian pada masyarakat, donasinya bermamfaat bagi masyarakat.
"Dananya swadaya dari organisasi secara mandiri, tidak menyandarkan (meminta) bantuan pemerintah daerah," kata Iswanto, yang berharap menjadi contoh bagi organisasi lain sebagai bentuk peduli terhadap pembangunan di daerah. (Hasrizal)