Wakili Pj. Bupati Langkat Sekda Amril Buka Rakor Implementasi Integrasi Layanan Primer

 
Langkat, wartamerdeka.info, - Dalam rangka penerapan integrasi layanan primer, Pemkab Langkat menggelar Rapat Koordinasi Implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) di Ruang Pola Kantor Bupati Langkat, Kamis (20/6/24).

Pj Bupati Langkat H.M.Faisal Hasrimy, AP., M.AP diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Langkat Amril, S.SOS., M.AP menyampaikan bahwa pemkab Langkat siap mendukung agenda transformasi sistem kesehatan tersebut.
“Dimana transformasi ini merupakan upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Kegiatan ini dihadiri 5 lokus Kecamatan yang menjadi titik awal yaitu Salapian, Stabat, Hinai, Besitang, Selesai, dan Pangkalan Susu dengan menghadirkan Camat, Kepala Desa/Lurah dan Kepala Puskesmas dengan menghadirkan pemateri Usaid Momentum Sumut Syafrimed Aziz.

Sekretaris Amril, S.SOS., M.AP juga menyampaikan bahwa Kementrian Kesehatan Republik Indonesia mulai mengintegrasikan dan merevitalisasikan pelayanan kesehatan primer.
“Dimana integrasi tersebut akan melihat mulai dari pelayanan puskesmas hingga ke tingkat desa,” katanya.

Hal tersebut bertujuan menyamakan kebijakan integrasi pelayanan primer yang berfokus pada pemenuhan layanan kesehatan sesuai siklus hidup dalam mendukung agenda transformasi sistem kesehatan.

Sekda menambahkan, Pemkab Langkat telah mengikuti rakor terkait implementasi integrasi layanan primer untuk seluruh republik Indonesia di Jakarta. Pemda diminta menyampaikan agar hal yang dibutuhkan daerah terkait pelayanan kesehatan bisa segera terpenuhi.

Sekda Langkat juga menyampaikan update perkembangan penimbangan dan pengukuran stunting di Kabupaten Langkat.
"Sampai hari ini data yang sudah masuk sekitar 98,46%, dimana 88.000 lebih balita yang sudah melakukan penimbangan dan pengukuran. Dari hasil tersebut ada 334 balita yang terindikasi stunting,” lanjut Sekda.

Ada kesenjangan yang cukup tinggi antara SKI yang dirilis 2023 angka stunting Kabupaten Langkat sekitar 16%, namun setelah melakukan penimbangan yang terindikasi hanya 0,39%.
Sekda Langkat mengajak untuk harus pertahankan persentase ini, karena hasil ini real menggunakan alat standar yang diinstruksikan oleh pusat.
“Kita akan segera membuat pertemuan menyeluruh untuk tindak lanjut terkait anak anak yang terindikasi stunting di Kabupaten Langkat tersebut,” jelas Sekda.(Hasrizal)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama