Acara berlangsung khidmat dengan mengusung tema “Refleksi Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW dalam Membentuk Pilar Pendidikan Islam”.
Kegiatan ini bekerjasama antara Kemenag Barru dengan PD Darud Dakwah Wal Irsyad (DDI) Kabupaten Barru. Hikmah Isra Mi’raj dibawakan oleh AG. Prof. Dr. H. A. Syamsul Bahri A. Galigo, Lc., MA., yang mengupas nilai-nilai spiritual dan pendidikan yang terkandung dalam peristiwa besar tersebut.
Hadir dalam acara ini, Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mangkoso, AG. Prof. Dr. H. M. Faried Wadjedy, Lc., MA. Pimpinan Cabang BRI dan BSI. Para Kepala Seksi dan Penyelenggara Kemenag Barru. Para Kepala KUA. Ketua Pokjawas beserta jajaran. Kepala Madrasah Negeri dan Swasta. Para Guru Madrasah. Ketua AGPAI. Ketua IPARI dan seluruh ASN serta PPNPN Kemenag Barru.
Ketua Panitia, H. Syamsul Bahri, S.Ag., MA., menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam menyukseskan acara ini.
“Apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia yang telah bekerjasama dalam kegiatan ini dengan sangat baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Barru, Dr. H. Jamaruddin, M.Ag., dalam sambutannya mengapresiasi kreativitas panitia dalam kesuksesan acara ini.
“Isra Mi’raj adalah momen penting yang mengandung nilai-nilai pendidikan yang harus kita aplikasikan. Kehadiran Anregurutta sangat menyentuh hati kami. Semoga hikmah yang disampaikan dapat menjadi motivasi bagi kita semua dalam membangun keagungan nilai-nilai Islam,” ujarnya.
AG. Prof. Dr. H. A. Syamsul Bahri A. Galigo, Lc., MA., dalam hikmahnya menyampaikan bahwa Isra Mi’raj tidak hanya membawa pesan spiritual, tetapi juga menjadi refleksi penting dalam pendidikan umat Islam. Ia menekankan perbandingan antara peringatan Maulid Nabi dan Isra Mi’raj, di mana keduanya saling melengkapi.
“Isra Mi’raj mengajarkan pentingnya pendidikan, akhlak, dan shalat sebagai pilar utama membentuk manusia yang beradab. Shalat adalah mi’raj-nya orang mukmin, yang mendidik kita untuk disiplin, menjaga kebersihan, dan meningkatkan akhlak mulia", ungkapnya.
“Bangkitnya peradaban Islam harus dimulai dengan kebangkitan tradisi ilmu. Kita harus menjadi umat yang tidak hanya beriman, tetapi juga berilmu,” tambahnya.
Acara ditutup dengan doa dipimpin Gurutta AG. Prof. Dr. H. A. Syamsul Bahri A. Galigo, Lc., MA., meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta yang hadir. Peristiwa Isra Mi’raj diharapkan dapat terus menjadi inspirasi dalam menegakkan pilar-pilar pendidikan Islam di tengah masyarakat.(dini/syam)