Mengenal Suyitno Masdar, Dekan FEB - UMLA

 
                          Suyitno, S.E., M.M.
         Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis UMLA

“The more you learn, the more you earn",
(Semakin banyak kau belajar, semakin banyak yang kau hasilkan) - Warren Buffett

Editor : Warminto Masykar
Pernah bekerja sebagai distributor peralatan tukang kayu dan mebeler, sebelum kemudian melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Suyitno tetap menggenggam asa menaruh harapan besar untuk bisa menapaki pendidikan tinggi. Ketika menyelesaikan pendidikan Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah Sedayu lawas - Brondong (1991). Pria yang akrab dipanggil Suyitno Masdar ini, sempat mengalami jeda dalam pendidikannya. Meski demikian motivasi untuk meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi tetap menyala.
Suyitno Masdar (baju merah) berdiskusi ketika  usai mengajar

"Ya, karena kondisi keluarga yang terbatas, mau tidak mau harus berhenti dulu saat lulus di MA Muhammadiyah Sedayu lawas," Ungkap Suyitno.

Termotivasi sabda Rasulullah Muhammad Saw.
"Tuntutlah Ilmu mulai dari buaian Ibu hingga ke liang lahat" , pria kelahiran 1973 ini, kemudian melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Mengambil S-1 Program studi Manajemen di STIE Muhammadiyah Paciran-Lamongan, angkatan pertama.

Alumni Madrasah Ibtidaiyah Muhamadiyah (1985) Desa Brengkok-Brondong ini, berhasil menyandang gelar Sarjana pada tahun 2001.
Sudah menyelesaikan pendidikan S1, Suyitno Masdar tetap menekuni kegiatan dibidang perdagangan kayu olahan dan mebeler, sebelum akhirnya harus beralih ke profesi lain, sebagai  konsultan pemberdayaan masyarakat  (Community Development Consultant).

Terlibat sebagai fasilitator pada Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) mulai tahun 2002 hingga 2004, suami dari Husnul Khotimah ini, kemudian melompat
pada program Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP) tahun 2005. Ketika sebagai konsultan pada program ini, Suyitno bertekad melanjutkan studinya ke jenjang S-2 (Magister Manajemen) di STIE Artha Bodhi Iswara Surabaya hingga lulus pada tahun 2007.

Program NUSSP berakhir pada tahun 2008 dan muncul program baru, yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan. Sebagai Financial Management Specialist, ayah dari dua putri dan seorang putra ini, bertugas di provinsi Nusa Tenggara Barat dari tahun 2009 hingga 2011.
Suyitno Masdar (baju merah-kiri) usai bersilaturahmi dengan wakil bupati Lamongan terpilih Dirham Akbar Aksara

Sejak 2011 - 2012,  Suyitno bergabung di Lembaga Pendidikan STIE Muhammadiyah Paciran - Lamongan sebagai Tenaga Pengajar Tetap (Dosen) sebelum berganti nama menjadi Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) pada 2018.

Meski sebagai dosen tetap di UMLA, Suyitno masih tetap sebagai konsultan PNPM Mandiri-Perkotaan di Kabupaten Lamongan, yang kemudian berubah nama menjadi Program KOTAKU pada 2016 (Kota Tanpa Kumuh) hingga tahun 2021.

Sudah menyandang predikat sarjana S2, ayah dari Tiara Fajriya Nulayatna, S.Sos., ini tetap memiliki harapan besar untuk melangkah ke jenjang S3.

Pada tahun 2023-2024, Pak Yit - begitu panggilan akrabnya, memulai menapak ke jenjang pendidikan doktoral (S3) yakni, Program Doktor Ilmu Manajemen (PDIM) di STIESIA Surabaya. Ketika masuk di program pendidikan doktoral (2023), Rektor Umla justru memberi kepercayaan kepada Suyitno sebagai Dekan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis hingga sekarang.Suyitno, Lahir di Lamongan pada Juli 1973.  
Pendidikan
- Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Brengkok-Brondong (1985)
- MTs Muhammadiyah Brengkok-Brondong (1988),
- MA Muhammadiyah Sedayulawas - Brondong (1991).
Menikah dengan Husnul Khotimah, teman sekelas semasa di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Sedayu lawas (1993).
Dari pernikahan itu, Suyitno - Husnul Khotimah dikaruniai tiga orang anak ;
- Tiara Fajriya Nulayatna, S.Sos,
- Binta Yustika Inadiafa, S.KM.
- Rendra Pramudya Bima Ragnala
Mempunyai 2 cucu ;
- Henry Bara Yang berusia (4)
- Balya Haiga Alsheiraz (2). (*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama