Kejaksaan Agung Bertransformasi dan Mereformasi Diri

Dr. Ketut Sumedana
Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan

Sumsel (wartamerdeka.info) - Kejaksaan Agung di bawah kepemimpinan ST Burhanudin telah bertransformasi dan mereformasi diri, baik secara kelembagaan dengan penataan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kinerja yang dilaksankan secara masif di seluruh Indonesia.

Begitu pula di Sumatera Selatan, penguatan kelembagaan dimulai dengan penataan SDM, di bangun dengan system yang sangat ketat mulai dari assesment sampai pada penempatan yang harus melalui tahapan dan pendidikan yang selektif.

Penerapan reward dan punishment juga sangat tegas, sehingga tidak sedikit jaksa yang melanggar di pecat sampai dipidanakan. Begitu pula pengembangan kelembagaan yang diupayakan terkait dengan tugas dan fungsi pokok kejaksaan.

Yang tidak kalah penting, penilaian kinerja bagian dari evaluasi pimpinan Satker. Jaksa Agung tidak menginginkan adanya kesenjangan dalam penanganan kasus antara pusat dan daerah, tidak sampai hanya pusat yang selalu diperhatikan.

Penegakan Hukum Humanis adalah program prioritas Jaksa Agung, terutama penanganan perkara kecil yang tidak terdampak, dan sedapat mungkin tidak masuk ke Pengadilan, dengan menggunakan berbagai pendekatan yakni dari musyawarah mufakat dengan kearifan lokal, restoratif justice dan jaga desa.

Kejaksaan Agung juga mereformasi diri dalam penegakan hukum yang disesuaikan dengan kebutuhan hukum masyarakat. Dalam setiap kesempatan, Jaksa Agung selalu menekankan Jaksa harus memiliki integritas, profesional dan empati dalam penegakan hukum.

Pendekatan Humanis dan tegas dilaksankan bersamaan sebagai bentuk hukum berpihak kepada masayarakat sehingga “penerapan unsur perekonomian Negara” dan kepentingan hajat hidup masyarakat dalam setiap kasus korupsi yang ditangani tidak lain untuk kepentingan penyelamatan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan sebagai program Asta Cita pemerintahan saat ini.
(Sumber Humas Kejati Sulsel/Moh. Sangkut)

Josep Minar

Sejak 1978-1988 penulis Kolom SDM Edisi Minggu Harian Merdeka, Jakarta. Pada 1988-2012 Reporter Harian Umum Merdeka Jakarta. Lanjut 2013 Berbisnis Usaha Kreatif, pola Jurnalistik Modern

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama