Pemilik Tambak Garam Alihkan Fungsi Lahan, Piara Ikan Bandeng

REMBANG-Karena terkendala anomali cuaca ketika akan memproduksi garam, sebagian pemilik tambak memutuskan mengalih fungsikan lahan yang dipunyai agar tetap mendatangkan penghasilan. Mereka memanfaatkan tingginya intensitas curah hujan untuk meraup pendapatan, mengubah tambak garam menjadi empang ikan bandeng.

Sardi warga desa Gedong mulyo kecamatan Lasem, saat ditemui di empangnya menuturkan, dia tak ingin didera kesulitan hidup berkepanjangan lantaran tidak bisa memproduksi garam, sementara kebutuhan rumah tangga harus dipenuhi. 

”Akhirnya dengan beberapa tetangga lain pemilik tambak garam memutuskan mengalih fungsikan menjadi empang untuk memiara ikan bandeng,” ujarnya.

Menurut dia, keputusan memanfaatkan lahan tambak untuk ditabur nener/benih bandeng baru berjalan sekitar dua minggu terakhir dan masa panen masih sekira dua bulan lagi. ”Diharapkan hujan turun tidak terlalu deras, karena lokasi empang kami dekat dengan laut, rawan kebanjiran,” cetusnya.

Ditambahkan, tambak seluas sekira 800 meter persegi milknya itu dia tabur 4 ribu nener. ”Semoga hanya 5 persen yang gagal tumbuh, sehingga menuai panen maksimal,” harapnya.

Terpisah, Juki warga desa Purworejo kecamatan Kailori juga memutuskan hal sama. Lahan seluas 500 meter persegi miliknya bahkan telah sebulan yang lalu dialih fungsikan untuk memiara ikan bandeng. ”Kami memilih budidaya ikan bandeng daripada udang, karena lebih mudah dalam merawat dan menjualnya,” tuturnya. 

Dia menyebutkan, untuk pengalihan tambak garam untuk budidaya ikan bandeng, perlu melakukan sedikit kerja keras, pasalnya kedalaman tambak ditambah hingga sekira 25 centimeter. ”Namun pekerjaan itu tidak kami rasa berat karena dilakukan secara gotong royong dengan sesama pemilik tambak. Nantinya kita giliran saling membantu,” ungkapnya.

Dia menambahkan, untuk harga sudah ada pembicaraan dengan beberapa pengepul ikan bandeng dari Juana kabupaten tetangga Pati.  ”Sudah ada kesepakatan harga, untuk ikan bandeng 1 kilogram berisi 5-6 ekor akan dibeli seharga 8 ibu rupiah. Sedangkan size 8-10 dihargai 6 ribu rupiah per kilogramnya,” imbuhnya. (hasan)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama