TASIKMALAYA (wartamerdeka.info) - Tiga dari empat Orang pembobol ATM BCA berhasil ditangkap Polres kota Tasikmalaya. Keempat pelaku ini masih dalam satu jaringan pembobol ATM antar Provinsi seperti Jawa timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, diantaranya terjadi di Kota Tasikmalaya yaitu BCA di jalan Perintis.
Diketahui jumlah uang yang sudah dibobol di jl.Perintis kota Tasikmalaya berkisar Rp 467.815.250
Ketiga Orang yang tertangkap itu adalah N (38thn), A (28), dan V (25), sedangkan satu orang masih DPO yaitu NB (32)
Dan menurut pengakuan mrreka total jumlah ATM yang telah dinobol berjumlah 89 mesin.
Modus yang mereka jalankan yaitu mengganjal mesin ATM tersebut dengan tusuk gigi, lalu nantinya kartu ATM milik orang lain tak bisa keluar lagi, di sana mereka beraksi dengan pura pura menolong sambil mengatakan bahwa diapun pernah mengalami hal serupa dan bisa mengeluarkan kartu yang tertelan tersebut.
Ke 4 orang tersebut masing-masing punya peran berbeda, ada yang memantau situasi, ada yang bertugas mengeluarkan kartu ATM, juga ada yang bertugas menghapal no pin yang tertelan itu.
Selanjutnya menurut keterangan pelaku, kartu ATM tersebut ditukar dengan kartu yang palsu,yang sebelumnya sudah mereka persiapkan, dan hasil kejahatan itu di bagi bagi dengan jumlah per orangnya Rp 70 juta.
Menurut pengakuan pelaku, operasi ini mulai Desember 2020 dan yang paling besar menikmati uang curian itu adalah NB hampir 50%nya dan digunakan untuk kepentingan pribadi.
Kapolres Kota Tasikmalaya AKBP Doni Hermawan membenarkan hal itu. Pihaknya mendapat laporan dari korban semenjak Januari 2021.
"Setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut, akhirnya kami berhasil mengetahui pelaku tersebut ada empat orang. Tiga di anaranya kini sudah kita amankan, sementara seorang lagi masih DPO," begitu ujar Doni ketika dijumpai sejumlah awak media, Kamis (15/04/2021).
"Adapun barang bukti yang bisa diamankan diantaranya, sebungkus tusuk gigi untuk mengganjal, kater untuk mengikis kartu ATM, dan mobil, juga barang bukti lainnya berhasil kita amankan," ujar Doni, kepada para pewarta.
(H.Adam)
