Annisa Pohan Sang Ratu Nyinyir Dari Dinasti Cikeas

Oleh: Saiful Huda Ems (SHE)

(Kepala Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat pimpinan Bapak Dr. Moeldoko)

Memang sangat memprihatinkan sekali menjadi menantu seorang mantan presiden dua periode, tapi setiap bicara selalu salah dan tidak pernah berdasarkan data dan fakta. Ilmu pengetahuannya pas-pasan, hingga mungkin hanya bisa memberi masukan pada suaminya, yang mantan pelarian Mayor itu (AHY-pen.) bagaimana berjenggot yang menarik, dan bukan bagaimana berpikir dan berbuat sesuatu yang menarik perhatian dan bermanfaat bagi banyak orang. Tetapi ada hal yang menarik untuk kita bahas selanjutnya disini, salah seorang sahabat senior saya mengatakan begini ke saya: 


"Tentang cuitan Putri Koruptor dan Istri Mayor yang heboh sesaat kemarin, saya pikir dia menggunakan pendekatan komunikasikan classic,"Untuk membangun popularitas, kamu harus bicara terus menerus tentang apa saja, kapan saja dan dimana saja. Setiap orang akan membicarakan dan biarkan mereka yang menilai siapa kamu. Setelah popularitas terbangun, kamu akan mudah meralat semua kesalahan, bahkan hanya dengan satu kebaikan kecil". Ungkapan ini saya dengar pada sekitar tahun 1986 dari Menpen RI, Jenderal Ali Murtopo".


Informasi yang saya terima dari sahabat senior saya itu memang juga pernah saya dengar di awal-awal saya memulai menerjuni dunia politik, menarik sekali memang dan sangat logis. Karena untuk menjaga dan meningkatkan popularitas, seorang politisi harus terus bicara dan tampil di depan publik, baik secara langsung tatap muka ataupun secara tidak langsung seperti menulis di medsos dll. Namun sayangnya kasus yang menimpa Annisa Pohan ini sudah di luar batas, ia selalu terus menerus bicara (Bhs. Jawanya nyerocos) tapi hampir tidak pernah ada benar-benarnya dan parahnya lagi bicaranya selalu nyinyir, hingga Netizen menjulukinya Sang Ratu Nyinyir. Pemerintahan Jokowi berbuat apa saja selalu salah dalam pandangannya.


Masyarakat tentunya tau siapa sebenarnya sosok Annisa Pohan, anak koruptor Aulia Pohan yang pernah dijebloskan ke penjara oleh KPK saat mertuanya sendiri (SBY) menjabat sebagai Presiden R.I dulu itu, hingga Antasari Azhar Sang Ketua KPK di zamannya telah dikriminalisasikan. Masyarakat juga tau siapa sosok Annisa Pohan, istri AHY Ketua Umum Partai Demokrat yang dikarbit dan diorbitkan oleh ayahnya sendiri, yakni SBY itu. 


Jika AHY merupakan sosok yang sangat ambisius ingin menjadi Kepala Negara meskipun kemampuan tidak ada, bahkan untuk menjadi Kepala Daerah DKI Jakarta saja kalah, dan kalau berpidato konon harus dipersiapkan teks yang ditulis terlebih dahulu oleh ayahnya dan harus dihafal berkali-kali oleh AHY setiap menjelang pidatonya, maka Annisa Pohan istri AHY tak lebih dan tak bukan hanyalah sosok perempuan yang sangat ambisius menginginkan menjadi Ibu Negara, yang tragisnya hanya bisa memberi masukan pada suaminya bagaimana cukur jenggot dan memilih warna stelan jas atau baju serta sepatu yang baik saja.


Republik Indonesia ini negara yang sangat besar, penduduknya banyak persoalannya menumpuk. Jika Indonesia ini tidak dipimpin oleh orang hebat, pekerja keras selevel Jokowi, melainkan selevel AHY yang di sampingnya berdiri seorang Nyonya Nyinyir, maka bisakah kita bayangkan, akan jadi apa Indonesia ini ke depan di bawah kepemimpinannya? Raja Pesolek dan Bapak Baper mertuanya saja hanya bisa meninggalkan puing-puing Candi Hambalang yang memuakkan, bagaimana dengan anak dan menantunya yang tidak memiliki pengalaman apa-apa, selain pengalaman menjadi anak presiden dan anak koruptor? Jangan main-main, ini Republik Indonesia dan bukan Kerajaan Cikeas dimana semua aturan dan kebijakan bisa dibuat hanya oleh satu orang saja, Sang Pelopor Politik Dinasti Cikeas yang kasus korupsi di zamannya bertumpuk-tumpuk dan belum terbongkar dan diadili semuanya ! Saya memiliki datanya dari mantan Bendum DPP Partai Demokrat Moh. Nazaruddin. Tunggu saja waktunya !...(SHE).


27 Juli 2021.



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama