SMKN 1 Tapalang Barat Siap Mensukseskan Program Penanaman 1.250.000 Bibit Mangrove Yang Dicanangkan Pj Gubernur Sulbar

SMKN 1 Tapalang Barat Drs Sjahrir Tamsi MPd 

MAMUJU (wartamerdeka.info) - SMKN 1 Tapalang Barat Kab. Mamuju Prov. Sulawesi Barat siap mensukseskan  "Program Penanaman 1.250.000 Bibit Mangrove"dari Paku sampai Suremana, yang dicanangkan Pj. Gubernur Sulawesi Barat Dr Drs Akmal Malik MSi.

Hal itu ditegaskan Kepala SMKN 1 Tapalang Barat Drs Sjahrir Tamsi MPd kepada wartamerdeka, saat dimintai komentarnya terkait rencana Pj. Gubernur Sulawesi Barat melakukan lenanaman 1.250.000 Bibit Mangrove (Propagul).

Keseriusan Sjahrir Tamsi untuk mendukung program itu ditunjukkannya dengan mengunjungi langsung Pengelola Mangrove Learning Center (MLC) Baluno di Desa Binanga Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene.

Sjahrir Tamsi mengunjungi MLC Baluno, dalam rangka belajar tentang pembibitan dan penanaman Mangrove, Sabtu sore (10/9/2022) sepulang kantor.

"Saya ingin belajar dan  koordinasi dengan Pengelola MLC Baluno yang merupakan perusahaan bagian yang integral dari Yayasan Pemuda Mitra Masyarakat Desa (YPMMD) di Desa Binanga," ujarnya.

Menurut Sjarir Tamsi, Pelaksana Harian MLC Baluno, Tavip Anwar Masuku menengungkapkan bahwa demi menghormati, mendukung dan mengapresiasi Program Penanaman 1.250.000 Bibit Mangrove (Propagul), maka Program Pemecahan Rekor MURI oleh MLC Baluno, ditunda.

Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) merencanakan untuk melakukan penanaman 1.250.000 bibit mangrove atau bakau pada hari menanam pohon, 28 November 2022.

Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik mengatakan, Pemerintah Provinsi menggelar kegiatan tersebut untuk menjaga lingkungan pesisir pantai agar tetap lestari dan akan meminimalisir ketika terjadi bencana.

Ia mengatakan, Sulbar merupakan daerah rawan gempa dan tsunami, sehingga pesisir pantainya harus dijaga dengan kegiatan menanam pohon mangrove.

Dikatakannya, Pemprov Sulbar akan terus berinovasi dalam melahirkan program pembangunan yang minim biaya namun hasilnya dapat berdampak pada pembangunan dan kebutuhan masyarakat.

"Sulbar harus dibangun dengan berbagai inovasi. Ada banyak cara yang bisa dilaksanakan dalam menjaga alam tetap lestari. Hal ini merupakan kepentingan membangun ekonomi untuk generasi mendatang," ujarnya.

Kegiatan menanam 1.250.000 pohon tersebut tidak menggunakan dana APBD, namun akan memakai dana dari sponsor seperti perusahaan BUMN dan perusahaan swasta yang ada di Provinsi ini.

Kegiatan tersebut direncanakan melibatkan ribuan siswa SMA dan SMK  di wilayah ini.

Lahan yang akan digunakan menanam pohon telah disiapkan di seluruh wilayah pesisir pantai Provinsi Sulbar yang panjangnya mencapai 700 kilometer.

Akmal Malik mencanangkan program ini,  ketika bertandang ke Lokasi Mangrove Learning Center (MLC) Baluno Desa Binanga Kecamatan Sendana Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat Senin siang 29 Agustus 2022. Saat itu dia sempat berdiskusi dengan Pengelola MLC Baluno.

Perlu diketahui bahwa Tanaman Mangrove memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup, di antarnya yakni:

1) Sebagai tumbuhan yang mampu menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai, dengan kata lain tumbuhan mangrove mampu untuk menahan air laut agar tidak mengikis tanah di garis pantai. 

2) Sebagaimana fungsi tumbuhan yang lain, mangrove juga memiliki fungsi sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2) dan penghasil oksigen (O2). 

3) Mangrove memiliki peran sebagai tempat hidup berbagai macam biota laut seperti ikan-ikan kecil untuk berlindung dan mencari makan. Selain binatang laut, bagi hutan mangrove yang ruang lingkupnya cukup besar sering terdapat jenis binatang darat di dalamnya seperti kera dan burung.

Beberapa Kepala SMK dan SMA se Provinsi Sulawesi Barat masih menunggu Petunjuk dan mekanisme pelaksanaan Penanaman 1.250.000 Bibit Mangrove (Propagul). (A)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama