Irjen Pol Timur Pradopo Punya Kans Kuat Jadi Kapolri

Penarikannya sebagai Kapolda Metro Jaya dinilai banyak kalangan sangat tepat. Dia merupakan sosok polisi masa depan: santun, bersahaja tapi sekaligus juga tegas memberantas kejahatan.



Oleh: Aris Kuncoro (Pengamat Masalah Hukum, Kepolisian dan Sospol)


Irjen Pol Timur Pradopo yang kini menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat balik ke Jakarta. Mabes Polri telah menunjuk Timur sebagai Kapolda Metro Jaya yang baru menggantikan Irjen Pol Wahyono. Kepastian ini tertuang dalam surat telegram Kapolri bernomor STR/443/IV/2010 tertanggal 8 Juni 2010. Selain pergantian posisi pimpinan Polda Metro Jaya, terdapat 103 pergantian di tubuh Polri.

Irjen Timur Pradopo yang juga pernah menjadi Kapolda Banten sebelum bertugas di Jawa Barat sudah tidak asing lagi dengan wilayah Jakarta. Apalagi, Jendral berbintang dua itu pernah mengecap pengalaman sebagai Kapolres Jakarta Barat.

Di Polda Metro Jaya, tugas berat telah menanti Timur. Setidaknya ada masalah klasik, yang harus ditangani yakni kasus peredaran narkoba yang terus marak di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Di samping itu, sejumlah kasus ‘’kejahatan kerah putih’’ juga menantang untuk ditangani.

Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1978 ini saat bertugas di Polda Metro sebagai Kapolres Jakarta Barat dan Kepala Biro Operasi dinilai sangat berhasil Dia sukses menekan angka kriminalitas seperti kejahatan jalanan yang saat itu sangat tinggi.

Saat menjabat Kapolda Banten pun, Timur dinilai sukses. Apalagi, ketika itu dia berhasil membongkar jaringan teroris yang ada di Banten.

Penarikan Timur Pradopo kembali ke Jakarta ini tentu saja sangat menarik perhatian banyak pihak. Dan dinilai sangat tepat. Karena sosok polisi yang satu ini memang dikenal sangat dekat dengan sejumlah kalangan, sehingga diharapkan bisa membuat situasi Kamtibmas di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menjadi lebih kondusif.

Bahkan, lebih dari itu, sosok Timur Pradopo ini oleh banyak kalangan, baik di internal institusi Polri maupun di kalangan eksternal Polri, seperti politisi dan pengamat hukum serta kepolisian, sangat diharapkan bisa menggantikan posisi Jenderal Bambang Hendarso Danuri sebagai Kapolri. Karena seperti diketahui, BHD, panggilan akrab Kapolri, pada tahun ini akan memasuki masa pensiun.


Saya melihat, ditariknya Timur dari Bandung ke Jakarta merupakan sinyal yang sangat jelas yang diberikan oleh Kapolri Bambang Hendarso Danuri, bahwa Timur memang dipersiapkan untuk menjadi salah satu calon kuat Kapolri menggantikan dirinya.

Timur Pradopo tergolong perwira tinggi polisi yang diharapkan bisa membuat citra Polri terbangun lagi dengan baik setelah sempat terpuruk belakangan ini, gara-gara "Kasus Susno". Sebab, Timur memang punya kemampuan membangun komunikasi yang baik dengan semua kalangan dan juga punya komitmen yang jelas dalam mereformasi Polri.

Lalu apa saja prestasi yang sudah ditorehkan Timur di Jawa Barat?

Lumayan banyak. Salah satunya adalah keberhasilannya dalam pengamanan di sejumlah pilkada di Jabar.

Dalam hal program, Timur juga mampu membuat instansi kepolisian terlihat lebih maju. Seperti program ‘’Polisi Sejuta Kawan’’ yang menjadi salah satu produk Timur selama menjabat sebagai Kapolda Jabar.

Program ‘’Polisi Sejuta Kawan’’ yang dia canangkan di Jawa Barat tampaknya perlu pula dia lanjutkan di wilayah Polda Metro Jaya.

Di Jawa Barat, Timur Pradopo telah memberi contoh, bagaimana seharusnya polisi bermitra dengan masyarakat.

Timur memang merupakan sosok polisi masa depan: santun, bersahaja tapi sekaligus juga tegas memberantas kejahatan.

Saat memimpin Polda Jawa Barat, Timur tak segan-segan turun langsung ke lapangan. Bahkan, dia pun ringan langkah untuk langsung meninjau dan menyerahkan bantuan ke daerah bencana seperti longsor, atau banjir.

Timur Pradopo mengawali tugasnya sebagai perwira Samapta Poltabes Semarang Jawa Tengah. Saat itu, dia bertugas menerima keluhan maupun musibah tindak kejahatan yang dihadapi masyarakat Semarang.

Pria kelahiran Jombang Jawa Timur 10 Januari 1956 ini merupakan lulusan Akademi Kepolisian pada tahun 1978. Timur kemudian diangkat menjadi Kepala Seksi Operasi Poltabes Semarang. Selanjutnya, dia dipercaya menjabat Kapolsek Kota Semarang Timur.

Karier Timur berlanjut dengan dipromosikan sebagai Kepala Bagian Lantas Polwil Kedu yang mempunyai wilayah hukum dari Kabupaten Purworejo, Temanggung sampai Magelang, Jawa Tengah.

Dianggap berprestasi di bidang lalu lintas, Timur pun hijrah ke Jakarta. Dia dipercaya oleh Kapolda Metro Jaya memegang jabatan Kepala Bagian Operasi Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Setelah itu, Timur dipercaya menjadi Kasat Lantas Polres Jakarta Pusat.

Di Polda Metro Jaya sendiri, Timur Pradopo mengawali tugasnya di bidang lalu lintas lalu dipindahkan sebagai Kapolsek dan seterusnya sebagai Wakapolres dan Kapolres. Timur memulai tugasnya sebagai Kapolsek Sawah Besar Jakarta Pusat pada tahun 1992. Pada tahun yang sama, dia pun menjabat Wakapolres Tangerang.

Sempat memimpin Polres Jakarta Barat, dia kemudian menjadi Kepala Pusat Pengendali Operasional Polda Jawa Barat pada tahun 2000. Di tahun yang sama pula, dia dipercaya oleh Kapolri Jenderal Pol Drs Bimantoro menjabat sebagai Kapolwiltabes Bandung.

Hanya dua tahun menjabat Kapolwiltabes Bandung, Timur ditarik ke Akademi Kepolisian Semarang. Dia diangkat menjadi Kepala Koordinator Taruna Siswa (Kakotaris) Akpol.

Pada 2004, dia dipindah ke Polda Bali sebagai Irwasda. Hanya setahun mengabdi di Polda Bali, Timur kemudian menjabat Kapolda Banten. Sekira 3 tahun kemudian, dia dipromosikan lagi menjabat Kepala Sekolah Lanjutan Perwira di Sukabumi Jawa Barat.
Hanya setahun berselang, Timur kembali ditarik ke Jakarta untuk menjabat sebagai Staf Ahli Kapolri dalam bidang Sosial Politik.

Tak lebih dari enam bulan menjadi staf Staf Ahli Kapolri dalam bidang Sosial Politik, Timur dipercaya lagi oleh Kapolri Jenderal Pol Drs Bambang Hendarso Danuri untuk menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat. Timur resmi menjabat Kapolda Jabar pada 27 Oktober 2008.

Bagaimana komentar Timur Pradopo tentang tugas barunya? Kepada wartawan dia mengaku siap menjalankan tugas barunya sebagai Kapolda Metro Jaya.

Menurut Timur, semua tugas dan jabatan merupakan amanah yang harus dijalankan. "Ini amanah dari Allah SWT, instansi, dan rakyat," kata Timur.

Terkait jabatan baru yang akan diembannya, Timur enggan berbicara lebih banyak. Termasuk saat ditanya berat tidaknya menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.

"Satu hal yang membanggakan adalah membangun kemitraan dengan masyarakat. Melalui program tersebut, kejahatan bisa diminimalisir," tandas Timur.

Timur pun meminta doa kepada masyarakat Jabar terkait jabatan yang akan diembannya tersebut. "Ya mohon doanya saja," kata Timur.

Kita berharap Timur bisa meneruskan program “Polisi Sejuta Kawan” di wilayah barunya, dengan sentuhan baru tentu saja. Karena terbukti cukup ampuh untuk benteng Kamtibmas, sehingga situasi keamanan dan ketertiban di kalangan masyarakat menjadi lebih kondusif.(www.wartamerdeka.blogspot.com)

Keterangan Foto: Irjen Pol Timur Pradopo 

3 Komentar

  1. Herman GodjangSenin, 14 Juni, 2010

    Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Pak Timur Pradopo, selamat ya...semoga benar-benar bisa menjadi Kapolri...

    BalasHapus
  3. Herman GodjangSenin, 14 Juni, 2010

    Selamat ya Pak Timur Pradopo. Semoga selalu sukses dan dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama