JAKARTA (wartamerdeka.info) - Rhenus Logistics telah memulai rencana ekspansi yang agresif dalam menghadapi pasar yang matang di Asia Tenggara. "Kami telah menyaksikan pertumbuhan yang stabil dalam 12 bulan terakhir, dan akan terus berfokus untuk memenuhi permintaan solusi pengangkutan darat dan pergudangan di wilayah ini, " ujar Joachim Hanssen, Pejabat Eksekutif Tertinggi Asia Tenggara, Rhenus Asia-Pasifik, kemarin. Seperti diketahui, perdagangan Intra-Asia tumbuh terus-menerus dengan peningkatan produk domestik bruto (PDB) Asia dan Pasifik dari 30,1% pada tahun 2000 menjadi 42,6% pada tahun 2017, dan mencapai lebih dari sepertiga dari ekspor global. Penggunaan kontainer secara global rata-rata diperkirakan akan meningkat secara signifikan dari 68% pada tahun 2017 menjadi sekitar 80% pada tahun 2022, dengan peningkatan paling tajam diperkirakan berasal di Tiongkok Raya, Asia Utara, Asia Tenggara dan Pantai Barat Amerika Selatan. Rhenus Group adalah penyedia layanan logistik dengan pengoperasian bisnis secaraglobal yang memiliki omset tahunan sebesar EUR 4,8 miliar. Rhenus memilikikantor di 610 lokasi di seluruh dunia dan mempekerjakan 29.000 karyawan. Area bisnis Rhenus meliputi - Kontrak Logistik, Logistik Pengangkutan, Logistik Pelabuhan - termasuk mengelola jaringan logistik yang kompleks dan menyediakan banyak layanan tambahan inovatif lainnya. Di Indonesia, sebagai perantara kepabean yang berlisensi penuh, Rhenus Logistics melengkapi layanan pengiriman dengan transportasi udara dan laut ditambah dengan layanan kepabean yang lengkap. Peresmian kantor baru Rhenus di Selandia Baru pada akhir bulan Agustus 2018 lalu pun bertujuan untuk memperluas jangkauan ke pasar Oseania. Rhenus Asia - Pasifik juga berencana untuk mempercepat pertumbuhan dan kehadirannya di Intra-Asia dengan berfokus terutama pada kebutuhan pelanggan dan tren. Sebagai penyedia layanan logistik, Rhenus juga berusaha memanfaatkan peluang yang muncul seperti perdagangan elektronik dan teknologi digital. Upaya untuk mengidentifikasi potensi merger dan peluang akuisisi pun akan tetap berlangsung. "Rhenus memiliki portofolio layanan, produk, dan solusi yang luas dan beragam, berkat kehadirannya di berbagai segi di Asia Pasifik. Volume perdagangan kami di intra-Asia telah mengalami pertumbuhan yang stabil dari tahun ke tahun sebesar 20-30% selama 3 tahun terakhir dan kami bertujuan untuk menggandakan pendapatan ini pada akhir tahun 2020. Kami terus menyediakan layanan terbaik untuk setiap pengiriman dengan transportasi udara dan laut, ditambah dengan adanya pergudangan, transportasi lintas batas dan transportasi kereta api yang semakin penting di kawasan ini. Kami pun ingin mengembangkan bisnis perdagangan melalui medium internet (e-commerce) untuk Asia Tenggara, Tiongkok Raya dan yang lainnya," kata Jan Harnisch, Pejabat Eksekutif Tertinggi dari Rhenus Asia-Pasifik, Asia Timur Jauh. Memiliki cabang di 15 negara yang diwakili oleh para pemimpin dengan pengetahuan pasar lokal, Rhenus melihat adanya peluang ekspansi dengan pembukaan jalur perdagangan di Asia ke Oseania dan Eropa. "Saat ini, Rhenus telah membangun pondasi yang kuat di semua benua sebagai strategi pertumbuhan jangka panjangnya. Kunci perluasan kehadiran kami di pasar Asia Tenggara adalah pemberdayaantransportasi truk lintas batas. Kami melihat adanya peluang besar pada pengiriman dengan transportasi udara, terutama jalur perdagangan antara Hong Kong - Bangkok, Taipei - Bangkok, Hong Kong - Delhi, Singapura - Bangkok, Shanghai - Bangkok," kata Tobias Bartz, Anggota Dewan Rhenus. Dengan adanya teknologi-teknologi baru yang telah mengubah keadaan pasar logistik dan keinginan pelanggan, Rhenus tetap berada di baris depan mengikutikemajuan ini, hal tersebut dapat dilihat dari meminimalisir pekerjaan manual dan mengoptimalkan proses otomatisasi, mengintegrasikan vendor kami melalui pertukaran data elektronik, dan menggunakan sistem tiket untuk mengelola pertanyaan internal.(Sumber: Media OutReach) |
Tags
Ragam