Warga Dasana Indah Mengeluh Sudah 25 Tahun Tak Mendapatkan Pasokan Air Bersih Dari PDAM


TANGERANG (wartamerdeka.info) - Warga Perumahan Dasana Indah,  Kelurahan Bojong Nangka,  Kec Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang mengeluh,  sampai saat ini ini belum mendapatkan pasokan air bersih dari PDAM Kabupaten  Tangerang. Padahal keberadaan perumahan tersebut sudah  25 tahun lebih.

Agus Supriyadi, Ketua RW 016 Kelurahan Bojong Nangka, yang juga sekaligus Caleg DPRD Kabupaten Tangerang dari Partai Berkarya, sangat merespon atas keluhan dari masyarakat setempat dan ia lalu mengajak Ketua IPJI Kabupaten Tangerang, Mulyadi serta insan jurnalis lainnya mendatangi Perusahaan Air Minum Tirta Kerta Rahasia,  Kabupaten Tangerang untuk mendapatkan jawaban langsung.

Mayunis Subchan kabsudit peliputan dan dokumentasi  PDAM setemlat yang ditemui ketika usai  melakukan kegiatan  olah raga, mengatakan bahwa ada rencana tahun 2019 PDAM akan masuk ke Dasana Indah.

Menurutnya,   Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar telah memberikan lampu hijau untuk melayani kebutuhan masyarakat di kabupaten Tangerang, termasuk wilayah Bojong Nangka.

Perumahan Dasana Indah sering langganan banjir
"Air di perumahan Dasana sangat jelek sekali, tidak layak untuk diminum bahkan untuk cuci dan mandipun. Dimana seharusnya Bupati sebagai pembuat kebijakan, tentunya harus dapat   mengucurkan air bersih ke perumahan tersebut,  apalagi suara warga kami sudah diberikan ke pak Zaki saat Pilkada lalu,  jadi wajar kalau warga minta pak Bupati bisa membantu memberikam  air bersih ke kami" tutur Agus, Jumat (19/01/2019)


Tambah Agus lagi, permasalahan di Kecamatan Kelapa Dua, khususnya di wilayah Perumahan Dasana Indah bukan saja masalah air bersih, tapi juga banjir, sekolah, dan pengangguranp

"Seandainya lima tahun lalu wilayah Dasana mampu dan bisa mengusung anggota Dewan,  permasalahan tersebut  mungkin sudah berkurang atau tidak ada, " ucap Agus lagi.

Ketika disinggung mengenai penyebab gagalnya warga Bonang mengusung seorang menjadi Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD),  menurut pengamatan Agus supriyadi yang kini banyak menduduki jabatan di beberapa organisasi sosial, menjelaskan ada beberapa hal,  diantaranya pemilih menggunakan perasaan tidak enak, dimana saat itu telah diperbaiki jalan baru oleh Dewan dari luar.

Selanjutnya pemilih juga tidak jeli dengan memilih Caleg yang berpotensial tidak menang melawan Dewan yang sudah jadi atau incumbent  dari kecamatan lain didapil yang sama. Sehingga akhirnya suara mubazir, lalu disertai fanatik partai atau golongan selebihnya karena penggembosan dan Money Politics.

Lalu mengenai prediksinya bahwa Bonang akan terancam tenggelam dia menjelaskan bahwa Dasana dikelilingi dataran tinggi.  Apabila sawah di RW 14, 15 dan 16 telah dibangun dan tanah kampung di sekitarnya juga telah dibangun maka Dasana pridiksinya tenggelam.

 "Untuk masalah penuraban sungai dari Sekolahan Bonang hingga ke pasar penyebab banjirnya wilayah RW sekitarnya selalu ditanyakan ke lurah Bojong Nangka dan Alhamdulillah pak lurah akan mengusahakan di tahun ini. Sedangkan untuk sarana keberadaan Sekolah SMP,  Camat Kelapa Dua akan mengusahakan,"kata Agus, yang juga Caleg Partai Berkarya Dapil 6.

Katanya lagi, bahwa ia melihat masih banyak yang harus diselesaikan baik pembangunan fisik maupun manusianya (agama, kesehatan, pendidikan dan ekonominya)  baik itu di kompleks Perumahan Dasana serta di perumahan kampung.(Fatah)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama