CCAI Dan Dynapack Sepakat Kerjasama Membangun Fasilitas Daur Ulang Di Indonesia

Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia, Kadir Gunduz (atas) dan Tirtadjaja Hambali, Presiden Direktur Dynapack Asia (bawah)

JAKARTA (wartamerdeka.info) - Coca Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) mengumumkan  bahwa telah dilaksanakan penandatanganan perjanjian dasar kerjasama (Head of Agreement – HoA) dengan mitra kerja jangka panjang dalam bidang pengemasan, Dynapack Asia (Dynapack), untuk membangun fasilitas daur ulang tercanggih di dunia untuk menghasilkan Polyethylene Terephthalate (PET) di Indonesia.

Amatil Indonesia dan Dynapack akan bekerjasama dalam setiap tahap pembuktian konsep, yang dimaksudkan guna mempertimbangkan kelayakan ekonomi, ukuran, skala dan lokasi pabrik potensial, persyaratan end-to-end hingga potensi berintegrasi ke dalam rantai nilai masing-masing perusahaan.

Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia, Kadir Gunduz, menjelaskan bahwa Amatil Indonesia dan Dynapack telah membentuk tim yang bersama-sama bekerja sesuai dengan keahlian masing-masing perusahaan dalam proses produksi dan daur ulang, sebagai bagian kajian fasilitas ini.

“Kerja sama dalam bentuk joint venture ini mewakili wujud langkah nyata kami terhadap kelestarian lingkungan hidup, melalui pendekatan yang lebih berkelanjutan terhadap plastik dan ekonomi sirkular dengan mengolah kembali limbah PET berkualitas rendah menjadi PET berkualitas tinggi, sesuai standar kemasan PET untuk produk makanan. Langkah ini juga merupakan salah satu bentuk implementasi visi The Coca-Cola Company, yaitu 'World Without Waste',” jelas Kadir Gunduz, hari ini

“Langkah yang dilakukan ini merupakan langkah signifikan menuju kemandirian terhadap material plastik yang dipakai, memastikan terjadinya siklus tertutup (closed-loop) untuk kemasan plastik minuman di Indonesia.”

Kadir Gunduz juga menambahkan bahwa penggunaan plastik daur ulang dapat mengurangi jumlah resin plastik baru yang digunakan perusahaan sebanyak 25.000 ton setiap tahun pada tahun 2022, sejalan dengan agenda prioritas nasional melalui kemitraan aksi plastik nasional (National Plastic Action Partnership/NPAP) dalam mengurangi sampah plastik hingga 70 persen di lautan, pada tahun 2025 mendatang.

Sebagai perusahaan plastik rigid dan kemasan terbesar di Asia Tenggara dan Cina, Dynapack Asia bermaksud untuk berkolaborasi dengan para pelanggan mereka dalam meningkatkan penggunaan bahan baku daur ulang, memperkuat ekosistem daur ulang serta mendukung pencapaian sirkular ekonomi di Asia Tenggara dan Cina.

“Sebagai bentuk tanggung jawab kami terhadap lingkungan, kami telah menandatangani komitmen global dengan Ellen McArthur Foundation untuk menggunakan setidaknya 25% bahan resin daur ulang dalam produk kemasan kita pada tahun 2025. Fasilitas daur ulang resin PET ini merupakan upaya kami dalam mencapai komitmen Perusahaan,” kata Tirtadjaja Hambali, Presiden Direktur Dynapack Asia.

Setelah pembuktian tahap konsep dan formalisasi perjanjian telah terfinalisasi, Coca-Cola Amatil Indonesia dan Dynapack Asia akan menguraikan lebih lanjut program daur ulang PET tersebut.

Selain pembangunan fasilitas daur ulang PET, kedua pihak telah mendukung banyak inisiatif komunitas untuk membantu mengumpulkan dan mendaur ulang kemasan minuman, termasuk melalui insiatif Bali Beach Clean-Up dan beberapa program bersih-bersih lingkungan serupa lainnya. (A)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama