Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji Apresiasi Dapur Umum Di Desa Buduran


SIDOARJO (wartamerdeka.info) - Ketahanan pangan menjadi salah kunci keberhasilan Kampung Tangguh Semeru dalam menekan penyebaran Covid - 19.Tidak hanya tersedianya lumbung pangan, melainkan juga bagaimana peran gotong royong warga dalam mengelola kebutuhan makanan bagi warga terdampak.

Seperti halnya di RW 02, Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Guna mendukung Kampung Tangguh Semeru, di desa ini telah didirikan Dapur Umum dengan cara swadaya, yang satu-satunya di Kabupaten Sidoarjo. Berdirinya dapur umum tersebut, untuk membantu kebutuhan pangan bagi warga setempat yang terdampak Covid-19.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji mengapresiasi keberadaan dapur umum di RW 02, Desa Buduran. Minggu (31/5/20), ia mengunjungi dapur umum desa ini dan disambut baik di RW 02 Desa Buduran oleh Koordinator Kampung Tangguh RW 02 Desa Buduran, Tri Agustiono dan Koordinator Dapur Umum Ny. Ningsih serta relawan dan ibu-ibu PKK yang terlibat langsung ikut memasak di dapur umum.

“Saya sangat bangga, karena ini merupakan bentuk kepedulian warga dalam membantu pemerintah untuk memerangi penyebaran covid-19. Saya berpesan yang sehat harus tetap sehat, sedangkan yang sakit harus bisa sembuh," ujar Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Sumardji.

Ia juga menambahkan bahwa dapur umum yang ada di kawasan RW 02, Desa Buduran, bisa menjadi contoh untuk desa lainnya, selain menerapkan isolasi mandiri bagi warga yang tidak mentaati protokol kesehatan, kampung ini juga mendirikan posko konsultasi Covid-19, yang berguna bagi masyarakat yang kurang memahami Standar Operasional Prosedur (SOP) protokol kesehatan, serta cara memutus mata rantai Virus Corona, serta mengedukasi masyarakat tentang penularannya antar manusia.nug

Sementara itu, Ketua Koordinator Kampung Tangguh Semeru RW 02 Desa Buduran, Tri Agustiono menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan Kapolresta Sidoarjo beserta staf dan jajarannya mengunjungi dapur umum di wilayahnya.

Kegiatan ini dilakukan secara swadaya, sekitar 300 nasi bungkus tiap harinya untuk didistribusikan pada warga yang membutuhkan. Diantaranya warga kosan/pendatang yang tidak bisa pulang, warga lansia dan warga setempat, yang berprofesi supir taksi, pengemudi ojek online (ojol) dan karyawan yang sudah tidak bekerja lagi (dirumahkan), dengan harapan dapat meringankan beban warga yang sedang terdampak Covid-19. (Ulis)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama