BALIKPAPAN (wartamerdeka.info) - Selama masa pandemi Covid-19 ini, para siswa SMP Negeri Balikpapan Barat dituntut untuk belajar di rumah melalui sistem daring. Namun, banyak ditemukan di sekolah tersebut tidak memiliki HP.
Kepala SMP Negeri 9 Balikpapan Ida Putu Sujana ketika ditemui di ruang kerjanya Selasa (25/8/2020) mengatakan, pihak sekolah khususnya di SMP Negeri 9 ini juga sama dengan sekolah negeri lainnya yaitu menerima donasi HP, dimana HP tersebut merupakan bantuan dari program peduli pendidikan yang diserahkan ke seluruh sekolah terutama sekolah negeri.
Untuk SMP Negeri 9 sendiri mendapatkan donasi dari dinas pendidikan sebanyak 10 unit HP.
"Sebenarnya siswa kami disini ada lebih dari 30 siswa yang kesulitan untuk mengikuti belajar sistem daring. Masih banyak siswa kami dalam satu keluarga hanya punya satu HP, sehingga digunakan bergantian untuk belajar daring," ujarnya.
Siswa yang mendapatkan bantuan dari program peduli pendidikan hanya berjumlah 10 siswa dan bantuan HP tersebut sudah dibagikan kepada siswa yang berhak menerimanya.
"Jadi yang namanya belajar sistem daring tingkat kesulitannya pasti ada, terkadang anak tidak mengikuti belajar daring, ada pula yang tidak mengerjakan tugas. Persoalan ini membuat banyak guru mengeluh kepada saya.Mau tidak mau guru menghubungi orang tua lewat hp agar putra putrinya disarankan untuk mengikuti belajar daring di rumah,"terang Putu.
Putu menambahkan, belajar sistem daring banyak guru kerja sampai larut malam. Bahkan hingga pukul 12 malam guru banyak yang masih di hadapan laptop. Ini semua dijalankan oleh guru karena tanggungjawab meraka.
"Oleh karena itu pada saat pembagian HP kami juga menyampaikan kepada orang tua murid agar HP yang diberikan bisa digunakan untuk belajar daring bukan untuk digunakan hal hal yang tidak bermanfaat.Karena HP tersebut semata mata, agar siswa yang tidak memiliki HP setelah menerima bantuan HP bisa ikut belajar daring di rumah,"tutup putu( ton)
