Pencapaian Peserta KB Aktif Di Lamongan, Lampaui Target


LAMONGAN (wartamerdeka info) - Angka pemakaian kontrasepsi atau  Contraceptive Prevalence Rate (CPR) di Kabupaten Lamongan tahun 2019, sebesar 79,45%. Itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB), Umuronah.

“Angka tersebut jauh melebihi target yang ditetapkan yang hanya 66,26%. Total 301.886 Pasangan Usia Subur (PUS), 239.848 adalah Pasian Aktif (PA),” ungkap Umuronah.

Dari total 239.848 PA, 21,82% menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) atau sebanyak 52.350 PA, sedangkan sisanya sebanyak 187.498 PA atau 78,18% menggunakan Non MKJP.

“Jadi alat kontrasepsi MKJP itu terdiri dari IUD, implant, MOW (tubektomi) dan MOP (vasektomi). Sedangkan alat kontrasepsi non MKPJ, seperti; kondom, pil, dan suntik,” Tambah Umuronah.

Pada Tahun 2020 target CPR sebesar 79,45% dengan Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) untuk MKJP sebanyak 80.899 dan 159.437 Non MKJP atau sebanyak 240.336 PA dari total 302.499 PUS.

“Sampai bulan Juli 2020 permintaan masyarakat untuk alat kontrasepsi MKJP mencapai 53.876 dan Non MKJP sebanyak 186.274, sehingga total PA sebesar 240.150 atau telah terealisasi sebesar 99,92% dari target 240.336,” Ungkap Umuronah.

Menurut dia target CPR untuk tahun 2020 telah terealisasi sebesar 79,39% dari total target yang telah disebutkan di atas.

Penggunaan alat kontrasepsi membantu Pemerintah mewujudkan program Keluarga Berencana sebagai upaya untuk mengatur kelahiran anak, jarak, dan usia ideal melahirkan. 

Hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas melalui sosialisasi dan perlindungan sesuai dengan hak reproduksi.

DPPKB selama ini telah melakukan sosialisasi kepada Kader Desa untuk diteruskan kepada masyarakat terkait penggunaan alat kontrasepsi. Pada Tahun 2020 ini sudah dilakukan sampai dengan Bulan Maret, karena terkendala Covid 19 kegiatan terpaksa harus dihentikan. (Mas)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama