DPN Pemuda Adat Papua : Perayaan 1 Desember Jangan Disikapi Serius dan Berlebihan

"Jangan Terpengaruh Ajakan Dari Kelompok-kelompok Yang Bertentangan Dengan Prinsip NKRI"

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Pemuda Adat Papua, Jan Christian Arebo, S.H., M.H

PAPUA (wartamerdeka.info) - Menanggapi kabar tentang perayaan 1 Desember bagi Papua, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Pemuda Adat Papua, Jan Christian Arebo, S.H., M.H. menghimbau kepada seluruh masyarakat di Papua agar tidak terpengaruh ajakan dari kelompok-kelompok yang bertentangan dengan prinsip NKRI. 

Jan Arebo juga meminta kepada para tokoh-tokoh di Papua untuk turut meyakinkan masyarakat dalam upaya menjaga situasi kamtibmas yang kondusif.

“Saya himbau kepada semua lapisan masyarakat, para tokoh agama, tokoh adat, ataupun LSM dan sebagainya untuk bersama-sama menciptakan situasi yang baik, saya pun menolak anggapan bahwa 1 Desember adalah hari kemerdekaan bagi Papua,” ujarnya kepada media di Jayapura, Papua, Sabtu (28/11/2020).

Jan Christian beranggapan bahwa situasi yang damai dan kondusif akan lebih bermanfaat bagi aktivitas masyarakat. 

"Menjelang bulan kasih, mari ciptakan suasana yang damai situasi Kamtibmas yang baik. Supaya semua pihak tidak dirugikan dan menjadi ketakutan, yang memiliki kewajiban berkantor silakan berkantor, tetaplah beraktivitas secara normal,” katanya.

Jan Christian juga mengatakan, jika anggapan 1 Desember agaknya bisa disikapi dengan tidak berlebihan. Menurutnya tidak ada hal yang bersifat monumental, terlebih aksi dan opini tersebut selalu didorong oleh kelompok anti-pemerintah.

“Masyarakat beraktivitaslah seperti biasa, tidak perlu menaggapi serius tentang 1 Desember, itu hari biasa saja, tidak berbeda dengan hari-hari lain,” tuturnya.

Pernyataan Jan dikatakannya sebagai bentuk perhatian kepada masyarakat Papua secara umum. Sebab diketahui bahwa Jan Arebo-pun tidak sependapat terhadap kelompok-kelompok yang selalu memiliki kepentingan tertentu dengan menciptakan provokasi yang mempengaruhi opini masyarakat.

Diakhir pembicaraannya ia menegaskan jika perayaan yang mengarah pada gerakan 1 Desember adalah aksi yang tidak penting, buang-buang energi, terlebih hal itu akan mengacaukan situasi keamanan di Papua khususnya Kota Jayapura menjelang Natal bulan penuh kasih.***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama