Berdasarkan data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, terdapat penambahan 800.080 jiwa yang mendapat vaksin dosis kedua.

Jumlah penerima vaksin dosis pertama bertambah 622.958 jiwa. Dengan tambahan tersebut, maka masyarakat yang telah mendapat vaksin dosis pertama mencapai 134.025.009 jiwa.

Mereka yang mendapatkan vaksin dosis ketiga, utamanya para tenaga kesehatan, mencapai 1.203.857 jiwa atau bertambah 267 jiwa.

Pemerintah menargetkan vaksinasi COVID-19 sebesar 208.265.720 jiwa untuk membentuk kekebalan kelompok sehingga pandemi COVID-19 dapat segera teratasi.

Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr Reisa Broto Asmoro mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya meningkatkan kekebalan bersama ketimbang mencari vaksin COVID-19 "booster" (penguat).

"Hanya dengan bersama-sama kita bisa mengakhiri pandemi ini. Bukan suntikan 'booster' yang seharusnya kita cari, tapi 'booster' untuk meningkatkan kekebalan bersama yang harus kita fokuskan saat ini," ujarnya.

Reisa mengajak masyarakat yang berniat mencari vaksin COVID-19 dosis ketiga untuk melihat kelompok populasi yang lebih memerlukan vaksinasi, seperti lanjut usai, pemilik komorbid, penyandang disabilitas, ibu hamil, maupun kelompok anak.

Ia juga meminta masyarakat memikirkan kebutuhan vaksin yang menyasar pada lima juta guru. Saat ini diperlukan dosis pertama untuk 370 ribu guru dan 2,3 juta guru untuk mendapatkan vaksin dosis lengkap.

Dia mengatakan capaian 100 persen pada kelompok guru akan memengaruhi nasib 60 juta pelajar se-Indonesia.

"Program vaksinasi COVID-19 di Indonesia sejatinya bukan hanya tentang siapa yang di vaksinasi, tetapi juga tentang siapa saja yang belum divaksinasi," kata dia.