Peserta Acara Wungon 114 Tahun Kebangkitan Nasional Usulkan Monumen dr Cipto dan dr Gunawan Mangunkusumo Di Jepara

JEPARA (Wartamerdeka.info) – Ada sejumlah rekomendasi yang dihasilkan dari acara Wungon dan Dialog Budaya 114 Tahun Kebangkitan Nasional, Mengenang dr Gunawan Mangunkusumo untuk Jepara Bangkit, yang berlangsung di Rumah Peradaban, Jepara Kamis (19/5/2022). 

Wungon dan dialog budaya yang diikuti oleh sejumlah pegiat budaya serta tamu undangan  ini  menghadirkan empat orang pemantik diskusi yaitu  Alamsyah, Iskak Wijaya, M. Dalhar dan Hadi Priyanto. Sedang pemandu acara, Winarto.

Acara diselenggarakan oleh Yayasan Kartini Indonesia, Yayasan Dharma Bakti Lestari, LPBS Jepara, YPBS Jepara dan Sahabat Lestari.

Dalam dialog yang juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Jepara Pratikno dan Ketua Komisi C Nur Hidayat ini  para peserta  umumnya prihatin terhadap kurang dikenal dan dihargainya peran dua putra Jepara dalam panggung perjuangan bangsa, dr Cipto dan dr Gunawan di kota kelahirannya. 

"Padahal keduanya memiliki jasa besar dalam perjalanan bangsa dalam meraih kemerdekaannya," ujar Suwandi, salah seorang peserta.

Dalam pertemuan ini dikeluarkan sejumlah rekomendasi diantaranya  perlu dibangunnya monumen dr Cipto Mangunkusumo  dan dr Gunawan Mangunkusumo sebagai bentuk penghargaan pada kedua tokoh  yang dilahirkan di Pecangaan  Jepara, karena kepahlawanan dan perjuangannya.

Namun pembangunan monumen ini perlu disertai dengan literasi dari berbagai sumber untuk bermanfaat untuk kesejarahan agar warga bisa belajar dari  berbagai tokoh terutama kedua tokoh besar ini.

Oleh sebab itu, perlu segera diterbitkan buku kompilasi para pahlawan Jepara. Tujuannya agar bisa dilakukan pewarisan melalui lembaga pendidikan. Disamping itu perlu dirancang kegiatan kreatif seperti lomba penulisan, cerita dan even lainnya untuk lebih membumikan dr Cipto dan dr Gunawan.

Pemberian nama fasilitas umum seperti  gedung, ruangan dan jalan juga direkomendasikan untuk dilakukan oleh Pemkab Jepara agar masyarakat mengenal,ingat serta tidak lupa kepada leluhurnya untuk terus meneladaninya.

Rekomendasi lain yang dihasilkan adalah perlunya pemimpin yang memiliki  dedikasi  dan pengetahuan yang luas serta  mempunyai visi dan misi  kebudayaan yang kuat. Dengan demikian ia mampu untuk menjadikan cinta sejarah dan budaya sebagai gerakan bersama. Bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan guru.

(Hani)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama