Galakkan Program Jemput Bola, Ditjen Dukcapil Berikan Bimbingan Khusus Kepada 15 Kabupaten 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal)

JAKARTA (wartamerdeka.info) - Dalam rangka memberikan pelayanan yang merata dan membahagiakan masyarakat di seluruh daerah, Ditjen Dukcapil Kemendagri memberikan bimbingan khusus kepada 15 kabupaten yang termasuk daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) melalui Zoom meeting.

Hal ini untuk persiapan dukungan program jemput bola dari Ditjen Dukcapil kepada masyarakat hingga ke daerah terpencil.

Bimbingan ini dipimpin langsung oleh Direktur Pendaftaran Penduduk David Yama dan didampingi oleh Ahmad Ridwan selaku Perencana Ahli Madya serta dihadiri para Kadis Dukcapil dan perwakilan dari 15 kabupaten, belum lama ini.

Adapun 15 kabupaten tersebut adalah Kabupaten Nias Utara, Nias Selatan, Sorong, Manokwari Selatan, Musi Rawas Utara, Pesisir Barat, Maluku Tenggara, Maybrat, Kepulauan Sula, Nabire, Kupang, Seram Bagian Timur, Jayawijaya, Teluk Wondama dan Puncak Jaya.

"Pertama, perlu diketahui bahwa 15 daerah yang masuk 3T ini baik dari nama daerah dan perolehan kinerja perekaman KTP-el maupun KIA datanya sudah masuk radar, monitoring dan evaluasi Kantor Staf Presiden," ungkap Yama.

Merujuk hal itu, Yama menekankan harus adanya kerja sama antara pusat daerah untuk memastikan adanya proses kinerja pada daerah tersebut.

"Salah satu programnya adalah program jemput bola yang dilakukan oleh Ditjen Dukcapil, Disdukcapil Provinsi dan Disdukcapil Kabupaten," jelas Yama.

Dalam arahannya Yama juga memberikan paparan kiat meningkatkan cakupan kepemilikan KIA.

"Tolong lakukan cetak KIA secara masif untuk usia 0-5 tahun kurang satu hari tanpa ada permohonan penduduk dan dapat juga dilihat dari basis data dapodik Dinas Pendidikan. Nanti distribusi mudah, bisa melalui kecamatan, kelurahan/desa, RT/RW dan atau melalui sekolah," urai Yama.

Membahas perolehan target perekaman KTP-el yang rendah, Yama mencontohkan salah satu penyebabnya adalah data pembandingnya.

"Data pembandingnya tolong diperhatikan. Ada yang data pembandingnya anomali, NIK ganda dan orangnya sudah pindah maupun meninggal. Silakan dibahas dengan Direktorat PIAK Ditjen Dukcapil," jelas Yama.

Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh dalam beragam kesempatan berharap agar setiap daerah memaksimalkan seluruh potensi yang ada demi memudahkan pencapaian target pelayanan adminduk. 

Kegiatan ini juga selaras dengan arahan Mendagri Tito Karnavian agar seluruh pelayanan adminduk dapat terlaksana dengan baik di seluruh penjuru negeri tanpa terkecuali. (A)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama