Pidato RAPBN 2023, Presiden Jokowi: Ketidakpastian Global Tak Boleh Buat RI Pesimistis

JAKARTA (wartamerdeka.info) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penyampaian Pidato RAPBN 2023 mengatakan ketidakpastian global tak boleh membuat Indonesia menjadi pesimistis.

“Ketidakpastian global tidak boleh membuat kita pesimistis. Dalam delapan tahun terakhir, kita telah memupuk modal penting untuk menciptakan ekosistem pembangunan yang lebih kondusif,” kata Presiden Jokowi dalam pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2023 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2022 - 2023, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Presiden Jokowi mengatakan dalam delapan tahun terakhir, infrastruktur juga telah dibangun secara masif di Indonesia. Selain itu pemerintah telah meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan menyederhanakan peraturan perizinan usaha dan investasi.

“Hal itu merupakan upaya-upaya kunci untuk memperkuat fondasi perekonomian nasional dalam menghadapi tantangan masa depan,” kata Presiden Jokowi.

Ia juga menekankan pemerintah akan terus memacu transformasi struktural untuk membangun mesin pertumbuhan ekonomi yang lebih solid dan berkelanjutan. Transformasi struktural itu seperti hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi dan pengembangan ekonomi hijau.

“Hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi harus diperkuat. Ekonomi hijau terus didorong,” kata Presiden Jokowi.

Dalam menekan impor, Jokowi juga telah memerintahkan jajarannya untuk memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri.

Selain itu pemerintah juga terus memfasilitasi ekonomi digital agar terus bertumbuh pesat. Hal itu untuk membuat ekonomi digital mampu mendorong UMKM menjadi naik kelas serta melahirkan decacorn baru kelas dunia di masa depan.

"Keseimbangan kebijakan makro-fiskal juga terus dijaga. Konsolidasi fiskal menjadi sangat krusial. Kesehatan APBN ditingkatkan agar adaptif dan responsif dalam jangka menengah dan panjang," kata Presiden Jokowi. (An)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama