JAKARTA (wartamerdeka.info) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap Sherpa G20 bisa berkumpul dalam semangat yang sama untuk merumuskan solusi mengatasi krisis dunia yang kompleks.
Harapan tersebut disampaikan Airlangga secara virtual saat acara
penyambutan delegasi Pertemuan Ke-3 Sherpa G20 di Yogyakarta, Senin
(26/9/2022).
"Selamat datang di Yogyakaa yang indah, di mana nilai-nilai dedikasi, ketulusan, dan solidaritas tertanam dalam sejarahnya," ujar Airlangga dalam acara tersebut seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Pertemuan ke-3 Sherpa G20 yang berlangsung pada 26-30 September 2022, diawali acara Welcoming Reception oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Yogyakarta dengan konsep gelaran acara budaya untuk lebih mendorong dan mengenalkan berbagai warisan budaya lokal ke kancah global.
Dia turut meminta para delegasi agar dapat meluangkan waktu setelah pertemuan Sherpa untuk menikmati kekayaan budaya di Yogyakarta, kehangatan dan keramahan masyarakat, serta merasakan kelezatan berbagai masakan khas Yogyakarta.
Airlangga menuturkan Yogyakarta adalah kota yang melambangkan keberanian dalam menghadapi kesulitan, sehingga dipilih sebagai tempat Pertemuan Ke-3 Sherpa G20.
Saat ini, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sedang mengalami transformasi sosial yang cepat dari sektor agraris menuju semiindustrial, terutama industri kreatif.
Sri Sultan berharap Pertemuan Sherpa Ke-3 dapat membawa pada orkestrasi peradaban dunia sehingga tidak ada yang tertinggal.
"Momentum ini kian bermakna karena menjadi agenda penting Sherpa G20 untuk memandu sekaligus membuka jalan menuju Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Semoga Sherpa mendapatkan berbagai inspirasi menyongsong pelaksanaan KTT G20 dengan memasukkan dunia dalam bingkai persahabatan, inklusivitas, dan perdamaian global," tutur Sri Sultan.
Sajian makan malam diawali dengan bir jawa yang terbuat dari berbagai rempah dan menjadi salah satu minuman khas Yogyakarta. Makanan utama yang disajikan adalah bistik keraton dan ikan dengan bumbu mangut yang merupakan cita rasa khas Yogyakarta.
Dengan berbagai santapan tersebut, delegasi diharapkan dapat menikmati masakan Nusantara yang disajikan dalam suasana Keraton Yogyakarta.
Sembari menikmati hidangan, para Sherpa G20 juga dihibur oleh persembahan tarian Beksan Punggawa yang merupakan tari klasik dengan fokus pada perkembangan ragam gerak, pola lantai, tata urutan, dan struktur dramatisasi.
Pada akhir acara, setiap delegasi diberikan kesempatan untuk berfoto dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Selesai acara, semua delegasi kembali ke hotel untuk mempersiapkan dua hari pertemuan yang diharapkan dapat menghasilkan harmonisasi tujuan dan menyepakati substansi draf Leaders' Declaration yang akan dibawa ke KTT G20 pada November 2022 di Bali. (An)
"Selamat datang di Yogyakaa yang indah, di mana nilai-nilai dedikasi, ketulusan, dan solidaritas tertanam dalam sejarahnya," ujar Airlangga dalam acara tersebut seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Pertemuan ke-3 Sherpa G20 yang berlangsung pada 26-30 September 2022, diawali acara Welcoming Reception oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Yogyakarta dengan konsep gelaran acara budaya untuk lebih mendorong dan mengenalkan berbagai warisan budaya lokal ke kancah global.
Dia turut meminta para delegasi agar dapat meluangkan waktu setelah pertemuan Sherpa untuk menikmati kekayaan budaya di Yogyakarta, kehangatan dan keramahan masyarakat, serta merasakan kelezatan berbagai masakan khas Yogyakarta.
Airlangga menuturkan Yogyakarta adalah kota yang melambangkan keberanian dalam menghadapi kesulitan, sehingga dipilih sebagai tempat Pertemuan Ke-3 Sherpa G20.
Saat ini, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sedang mengalami transformasi sosial yang cepat dari sektor agraris menuju semiindustrial, terutama industri kreatif.
Sri Sultan berharap Pertemuan Sherpa Ke-3 dapat membawa pada orkestrasi peradaban dunia sehingga tidak ada yang tertinggal.
"Momentum ini kian bermakna karena menjadi agenda penting Sherpa G20 untuk memandu sekaligus membuka jalan menuju Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Semoga Sherpa mendapatkan berbagai inspirasi menyongsong pelaksanaan KTT G20 dengan memasukkan dunia dalam bingkai persahabatan, inklusivitas, dan perdamaian global," tutur Sri Sultan.
Sajian makan malam diawali dengan bir jawa yang terbuat dari berbagai rempah dan menjadi salah satu minuman khas Yogyakarta. Makanan utama yang disajikan adalah bistik keraton dan ikan dengan bumbu mangut yang merupakan cita rasa khas Yogyakarta.
Dengan berbagai santapan tersebut, delegasi diharapkan dapat menikmati masakan Nusantara yang disajikan dalam suasana Keraton Yogyakarta.
Sembari menikmati hidangan, para Sherpa G20 juga dihibur oleh persembahan tarian Beksan Punggawa yang merupakan tari klasik dengan fokus pada perkembangan ragam gerak, pola lantai, tata urutan, dan struktur dramatisasi.
Pada akhir acara, setiap delegasi diberikan kesempatan untuk berfoto dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Selesai acara, semua delegasi kembali ke hotel untuk mempersiapkan dua hari pertemuan yang diharapkan dapat menghasilkan harmonisasi tujuan dan menyepakati substansi draf Leaders' Declaration yang akan dibawa ke KTT G20 pada November 2022 di Bali. (An)
Tags
Nasional