MTQ VI Korpri Nasional Di Sumbar Dinilai Fantastis, Imam Besar Masjid Istiqlal Apresiasi Kinerja Ketum Korpri Prof Zudan

Prof. Nasaruddin Umar (kiri) tengah berbincang bersama Ketum Korpri Nasional Zudan Arif Fakrulloh (tengah) dan Gubernur Sumbar Mahyeldi di MTQ VI Korpri Nasional di Padang, Sumbar. (Foto: Satrio)

PADANG (wartamerdeka.info) - MTQ VI Korpri tingkat Nasional di Padang, Sumatera Barat (Sumbar) yang ditutup pada 12 November 2022 menuai banyak kekaguman sejumlah pihak.

Bahkan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar memuji MTQ VI Korpri berlangsung fantastis alias sangat luar biasa. 

"Fantastik, hampir tidak punya cacat, pelaksanaannya pun sangat rapi. Keberhasilan MTQ Korpri di Sumbar dari segi kualitas dan kuantitas sama-sama luar biasa. Ini berkat kekompakan antara panitia pusat dengan panitia lokal," puji Prof. Nasar yang juga Ketua Dewan Pengawas MTQ Korpri saat dihubungi via telepon, kemarin.

Prof Nasar juga menilai, rekrutmen Dewan Hakim pun berjalan sangat profesional. "Saya berani mengatakan tidak walaupun teman dekat, kalau tidak memenuhi syarat: No. Ini saya tegaskan dari awal kita harus profesional. Kalau tidak, wibawa MTQ ini akan kurang," tandas Kyai Nasaruddin.

Di sisi lain, Imam Besar Masjid Istiqlal ini sangat mengapreasi kinerja Ketum Korpri Nasional Prof. Zudan Arif Fakrulloh yang berhasil melobi berbagai pihak untuk menyukseskan MTQ ke-6 Korpri tingkat nasional ini.

"MTQ ini dananya sangat besar tanpa menggunakan dana Korpri. Dananya berasal dari partisipasi masyarakat dan swasta serta Pemprov Sumatera Barat. Jadi ini upaya yang luar biasa menggalang partisipasi masyarakat dalam menyukseskan acara nasional. Negara belum tentu bisa melakukan seperti ini," kata pria yang pernah menjabat Dirjen Bimas Islam Kemenag.

Di sisi lain, Nasaruddin menambahkan, "Ke depan MTQ Korpri memang masih perlu penyempurnaan."

Kyai Nasaruddin Umar mengaku dikomplain sejumlah kolega perguruan tinggi negeri dan pemerintah kabupaten/kota, yang menyayangkan mereka tidak diajak serta. 

"Bayangkan kalau mereka terlibat semuanya, masya Allah, MTQ Korpri bisa menjadi MTQ terbesar di dunia dari segi jumlah pesertanya dengan masa penyelenggaraan terpanjang, bisa full satu bulan," ungkap Prof. Nasaruddin.

Ia pun memuji dedikasi para dewan hakim yang bekerja penuh semangat, mulai pukul 7.30 pagi dan berakhir hingga malam hari. 

"Dewan hakim ini bukan orang sembarang, mereka terdiri dari para profesor, yang satu kali ceramah bisa sama honornya dengan di sini. Tapi semua itu mereka tinggalkan tugasnya selama seminggu demi menyokong MTQ Korpri hingga terselenggara dengan baik. Itu luar biasa," ungkap mantan Wakil Menteri Agama (2011-2014).

Dari sisi penilaian, kata Prof. Nasar, MTQ Korpri lebih canggih ketimbang MTQ Nasional, karena sudah menggunakan aplikasi penilaian digital.

"Ada pula yang ditampilkan di sini, tetapi tidak pernah ada di MTQ Nasional," kata Kiai Nasar.

Contohnya, Di MTQ Nasional itu haram bawa handphone, tetapi di MTQ Korpri wajib bawa ponsel. 
"Itu karena penilaian peserta dilakukan secara digital. Jadi nyata kita ini lebih memudahkan, dan lebih eksakta sifatnya. Begitu selesai sudah ada hasil."   

Begitu juga di MTQ Korpri mempelopori lomba khath digital. "Makanya saya katakan, kita harus belajar pada MTQ Korpri," kata Prof. Nasaruddin Umar. (A)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama