JAKARTA (wartamerdeka.info) -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sebagai salah negara di dunia dengan potensi sumber daya alam yang tinggi, pemerintah bertekad menjadikan Indonesia sebagai global key player industri hilirisasi berbasis komoditas.
Pemerintah
memfokuskan industri hilirisasi komoditas menjadi 3 kelompok, yakni
industri berbasis agro seperti industri oleokimia, industri berbasis
bahan tambang mineral seperti industri smelter mineral dan logam, dan
industri berbasis migas dan batubara seperti proyek coal to methanol.
“Pemerintah
juga terus mendorong potensi sumber daya alam. Sebagai contoh,
Indonesia mempunyai cadangan nikel terbesar di dunia dan arahan Bapak
Presiden agar ekspor bahan mentah terus dikurangi dan hilirisasi terus
ditingkatkan,” kata Airlangga dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Pemerintah
juga tengah gencar menggalakkan hilirisasi komoditas berbasis mineral
dan logam unggulan seperti bauksit, timah, dan nikel.
Pemurnian
dan pengolahan bauksit menjadi produk akhir aluminium ditargetkan dapat
meningkatkan pendapatan nasional dari Rp21 triliun menjadi Rp62
triliun.
Hilirisasi logam timah juga diharapkan dapat menghasilkan logam tanah jarang atau rare earth yang merupakan komponen penting bagi berbagai teknologi masa kini.
Untuk sektor nikel, setelah hilirisasi fase awal berhasil dengan tumbuhnya smelter pirometalurgi yang memproduksi feronikel dan stainless steel, kini pemerintah mulai mendorong pelaksanaan fase kedua dengan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi baterai electric vehicle.
“Upaya
hilirisasi tentu terus didorong untuk menambah nilai tambah industri.
Pemerintah juga menyediakan beberapa hal seperti penyediaan
infrastruktur industri, penciptaan lingkungan usaha industri yang
kondusif, menerbitkan insentif fiskal, tentu juga mendorong agar SDM-nya
bisa mengikuti perkembangan teknologi,” ucap Airlangga.
Tags
Nasional