Hadapi Kemarau Ekstrem, Bupati Purwakarta Minta Sumberdaya Air Dioptimalkan

PURWAKARTA (wartamerdeka.info) - Ratusan Desa di Kabupaten Purwakarta beresiko menghadapi kekeringan akibat musim kemarau ekstrem dampak dari fenomena alam El Nino. Untuk mengantisipasi potensi terjadinya kekeringan, Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, meminta jajarannya dan semua pihak agar bersiaga penuh.




Agar langkah antisipasi berjalan efektif, Bupati Anne Ratna Mustika menggelar Apel Besar Desa Tangguh Bencana (Destana) untuk antisipasi bencana alam, kekeringan dan karhutla, di taman pasanggrahan Padjadjaran, Selasa (27/6/2023).

Sedikitnya 1.100 relawan Tangguh Bencana (Relawan Destana) dan Relawan Desa Penanggulangan Kebakaran (Redkar) dari 183 Desa, 9 Kelurahan di 17 Kecamatan se – Kabupaten Purwakarta hadir dalam apel besar tersebut

Dalam arahannya secara khusus, Bupati Anne meminta para Camat dan Kepala Desa di seluruh Purwakarta untuk memaksimalkan infrastruktur sumber daya air, seperti waduk, embung, kolam retensi dan penyimpanan air buatan lainnya.

Bupati Anne juga meminta agar para Camat dan Kepala Desa menjaga ketahanan pangan, meningkatkan peran relawan Destana mau pun Redkar di seluruh desa dalam upaya pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana.

“Selalu berkoordinasi dan berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan, para relawan juga harus meningkatkan kesiapsiagaannya dalam menghadapi semua potensi bencana," Tegas Bupati.

Bupati Anne berpesan agar puluhan embung yang tersebar diseluruh Purwakarta agar dioptimalkan supaya nantinya bisa membantu para petani untuk menghadapi musim kemarau.

"Dampak buruk dari El Nino akan mengakibatkan kekeringan yang berkepanjangan, dan pastinya bisa mengurangi ketersediaan air untuk pertanian, Kita punya puluhan embung yang bisa dioptimalkan mengantisipasi kelangkaan air untuk pertanian tersebut," ujar Anne.

Data dari Dinas Pangan Dan Pertanian (Dispangtan) menyebutkan, ada 33 Embung di Kabupaten Purwakarta, yang tersebar di 30 Desa di 10 Kecamatan meliputi Kecamatan Bojong, Darangdan, Wanayasa, Kiarapedes, Pondoksalam, Plered, Maniis, Pasawahan, Cibatu dan Kecamatan Campaka

Secara umum, semua embung-embung itu berfungsi sangat baik sebagai penampung air, untuk mengantisipasi kekeringan dampak dari El Nino, embung tersebut juga bisa dimanfatkan petani sebagai sumber air pertanian

Sementara Kepala Dispangtan Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan, menjelaskan setiap embung mampu menyimpan cadangan air minimal 500 meter kubik.

Sri Jaya Midan menjelaskan, cadangan air setiap satu embung mampu membantu pengairan sawah sedikitnya 20 hektar, dengan total 33 embung, maka sedikitnya 660 hektar sawah yang rawan kesulitan air bisa dibantu pengairannya.

Embung merupakan bangunan konservasi air berbentuk kolam untuk menampung air hujan dan air limpahan atau air rembesan yang akan menyimpan air di musim hujan, kemudian airnya dapat dimanfaatkan pada musim kemarau atau saat kekurangan air, Pungkas Midan.(AsBud)

Josep Minar

Sejak 1978-1988 penulis Kolom SDM Edisi Minggu Harian Merdeka, Jakarta. Pada 1988-2012 Reporter Harian Umum Merdeka Jakarta. Lanjut 2013 Berbisnis Usaha Kreatif, pola Jurnalistik Modern

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama