Proyek Normalisasi Irigasi Sukodadi Berkesan Tidak Adil

Lamongan (wartamerdeka.info) -  Kegiatan proyek normalisasi irigasi drainase pertanian di sepanjang jalan Urip Sumoharjo Sukodadi memunculkan rumor miring, menyusul dugaan ukuran lebar drainase yang tidak sama.


Proyek normalisasi yang panjangnya hingga mencapai sekitar 2000 meter itu, lebarnya mulai dari sisi selatan sampai utara tidak sama. Sebelah selatan lebar penggaliannya 2 meter dan semakin ke utara mencapai 3 meter, bahkan paling utara memiliki lebar 3,5 meter. Untuk kedalam penggalian sedimen antara 30 cm sampai 50 cm.

Selain ukuran lebar saluran irigasi yang tidak sama, tenggang waktu pembongkaran juga dianggap mendadak.

Salah seorang warga, yang enggan disebut jati dirinya, menyebut banyak warga pengguna/pemilik lapak di sepanjang saluran irigasi merasa kegiatan proyek tersebut tidak adil.

"Ya jelas sangat tidak adil lah, penggalian (normalisasi) ada yang lebarnya cuma 2 meter, ada juga yang 3 meter, itu kan tidak adil. Kalau memang 3 meter ya 3 meter semua. Kalau memang 2 meter, ya 2 meter," ungkap salah seorang warga. Seraya mengatakan kalau pemberitahuan pembongkaran lapak juga dinilai mendadak, hanya sekitar tiga hari.

Kepala dinas Sumber Daya Air (SDA), Gunadi, dihubungi melalui Kabid Operasi dan Pemeliharaan, Saikhu Rohmat, membenarkan adanya pengerjaan proyek normalisasi irigasi drainase pertanian di Sukodadi.


Proyek yang anggarannya senilai Rp.170,6 juta tersebut, memang lebarnya tidak sama. "Ya normalisasi irigasi di Urip Sumoharjo Sukodadi itu, lebarnya memang tidak sama. Antara 2 meter sampai 3,5 meter," kata Saikhu.

Menurutnya, sebelum kegiatan dimulai juga sudah di lakukan sosialisasi melalui perangkat Desa."Sosialisasi sudah dilakukan oleh Pak Kades selaku kepala desa Sukodadi," imbuhnya. (Tim)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama