Lamongan, wartamerdeka.info,
Jambore Hari Kesehatan Nasional 59 dan Kesehatan Jiwa Sedunia Kampanye Hidup Bersih dan Sehat yang diselenggarakan dinas Kesehatan Lamongan berlangsung di Titik Nol KM, Alun-alun Kabupaten Lamongan.
Sebanyak 32 puskesmas, 17 rumah sakit, dan organisasi profesi di Kabupaten Lamongan terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Peserta kampanye saling membagikan souvenir dalam bentuk tumbler, kotak makan, buah-buhan, sabun, sikat gigi dan pasta gigi dan berbagai souvenir menarik lainnya dan dibagikan ke masyarakat sedang melakukan Car Free Day di sepanjang Alun-Alun.
Sebagai model promosi pelayanan kesehatan sekaligus ajakan untuk hidup sehat dan bersih dimulai dari diri sendiri sesuai tema HKN ke-59 "Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju" dan tema Hari Kesehatan Jiwa Sedunia "Mental Health is a Universal Human Right".
Saat memberangkatkan kontingen kampanye Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi mengajak seluruh insan kesehatan untuk bersama-sama membangun kesehatan jiwa dan raga masyarakat Lamongan.
“Kita memperingati Hari Kesehatan Nasional dengan tema Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju”. Mens sana in corpore sano. Mari kita bangun kesehatan Lamongan baik raganya dan jiwanya, mari kita jadikan Lamongan sehat, Lamongan megilan,” ujar Bupati Yes saat sambutan kegiatan tersebut, Minggu (12/11).
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Lamongan dr. Herwidyah Sidhayatri, sebut transformasi kesehatan untuk Indonesia maju salah satunya adalah transformasi pelayanan primer yang tidak hanya berpaku pada pelayanan kesehatan kuratif atau pelayanan pengobatan saja, melainkan melalui pencegahan.
“Kita diminta untuk segera memperkuat promosi kesehatan, karena pelayanan kesehatan tidak akan pernah selesai jika kita hanya terpaku pada kuratif atau mengobati saja tapi bagaimana kita mencegah masyarakat kita untuk tidak sampai sakit. Karena pembiayaan kesehatan tidak pernah selesai kalau kita hanya berputar kesehatan kuratif, apapun dana yang dikucurkan tidak pernah selesai,” ungkapnya.
Selain itu, untuk mencegah dan mengubah stigma masyarakat akan kesehatan mental, pada waktu yang sama dilaksanakan senam kesehatan jiwa dan senam cuci tangan, yang dilanjutkan bincang sehat dan tanya jawab kesehatan jiwa oleh dr. Eka Catur Prasetya.
Mengalami kesehatan jiwa itu wajar dan mungkin terjadi terhadap siapapun. Kita hentikan memberikan stigma, cap buruk tentang kesehatan jiwa karena it’s okay to be not okay.
"Mari wujudkan keluarga yang lebih kuat, bisa saling merasakan satu sama lain, anak yang bisa kita pahami, satu rumah tapi kaya berbeda semua isi kepalanya hari ini masih banyak PR yang harus kita kerjakan, terlebih ditengah kemajuan teknologi, gadget memberikan banyak dampak terhadap kehidupan kita” ucap dr. Catur. (Tim)