Pendidikan Menghadapi Tantangan Era Globalisasi

 

                           Oleh : Sjahrir Tamsi

Tulisan ini, bertujuan menganalisis unsur-unsur pendidikan yang sudah diterapkan dan penentuan dasar kebijakannya dalam menghadapi tantangan riil era globalisasi.

Unsur utama dalam pendidikan yang perlu diperhatikan, sedikitnya ada empat komponen, yaitu pentingnya ilmu, menuntut ilmu, pengamalan ilmu dan hormat kepada guru atau pendidik. 

Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan peluang dan jalan terbaik bagi setiap orang untuk mewujudkan cita-cita dan impiannya, termasuk menjadi guru atau pendidik dalam rangka membangun frekuensi yang sama dan menciptakan kondisi untuk meningkatkan ilmu pendidikan yang berkualitas degan penuh keniscayaan. 

llmu yang paling bagus antara lain : pertama ilmu agama, ilmu adab dan ilmu pengetahuan. Ketiga ilmu ini bermanfaat bagi generasi pelanjut untuk masa depan bangsa dan negara Indonesia tercinta ini. Maju terus : "hormati yang lebih tua, sayangi yang lebih muda dan muliakan kawan-kawan sesama generasi". (Prof. Dr. Zudan Arif Fakrullah, SH. MH : 2024).

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 

Pendidikan anak di bawah bimbingan langsung kedua orang tua kandung dan orang lain, akan tetapi juga memungkinkan dapat diperoleh secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa atau tidak dapat dianggap pendidikan. 

Pendidikan dibagi dalam beberapa tahapan yaitu prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan atau kejuruan/vokasi, dan kemudian perguruan tinggi, universitas dan pendidikan vokasi atau magang. Pendidikan nasional berlandaskan Pancasila serta UUD RI Tahun 1945 dengan tetap berakar pada nilai agama dan kebudayaan nasional Indonesia, sekaligus tanggap terhadap tuntutan zaman.

Globalisasi dan modernisasi merupakan dua hal yang tidak dapat kita hindari kehadirannya. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dan menyebar sedemikian cepatnya sehingga peristiwa di satu belahan dunia dapat diketahui di belahan dunia lain dalam waktu yang singkat. 

Realita ini merupakan suatu fakta riil keniscayaan yang harus terus kita perhatikan perkembangan dan dampaknya khususnya bagi generasi muda di era teranyar ini. 

Dasar kebijakan pendidikan yang dapat diterapkan pada masa depan antara lain : 

1. Transformasi Pendidikan Sekolah, 

2. Memahami makna pentingnya modernisasi dan modernitas, 

3. Kehidupan modern yang penuh dengan berbagai ketimpangan, pertentangan, dan kemajuan dapat membuat manusia kehilangan maknanya dalam hidup, untuk menghindari hal ini dianjurkan suatu program pendidikan umum yang memberikan kemampuan kepada siswa untuk menangkap berbagai jenis makna yang terdapat dalam pendidikan,

4. Peserta didik perlu lebih ditekankan pendidikan sejarah, sejarah adalah suatu pelajaran yang diberikan kepada para siswa untuk memahami mengapa suatu masyarakat di masa lampau mengambil keputusan tertentu dalam menghadapi persoalan tertentu.

Para peserta didik sejatinya secara berangsur-angsur dibimbing untuk menangkap makna apa yang terdapat dibalik yang terlihat secara fisik, mereka perlu segera dilatih untuk memahami makna dari makna yang kecil sampai makna yang besar yaitu makna kehidupan itu sendiri.
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pendidikan. Hal tersebut masih menjadi masalah di Indonesia pada umumnya.

Di samping itu dunia pendidikan haruslah mampu menghadapi tantangan globalisasi yaitu dunia ilmu dan pengetahuan. Ada berbagai pandangan mengenai corak kehidupan tantangan abad yang akan datang.

Kehidupan dalam masa mendatang akan ditandai oleh dua bentuk kecendrungan yang saling bertentangan yaitu kecendrungan untuk berintegrasi dalam kehidupan ekonomi dan kecendrungan untuk berpecah belah (kecendrungan fragmentasi) dalam kehidupan politik.

Kedua kecenderungan ini sudah menjadi kenyataan di berbagai kawasan dunia. Integrasi ekonomi telah terjadi di Eropa, Asia Pasific dan di Asia Tenggara. Fragmentasi politik juga terjadi dimana-mana.

Kekuatan paling potensial untuk menimbulkan fragmentasi politik adalah etnisitas.
Fenomena globalisasi adalah bahwa masalah-masalah tertentu seperti masalah pertumbuhan penduduk, lingkungan, kelaparan, narkotika dan hak-hak asasi manusia dipandang sebagai masalah global menyangkut persoalan nasib seluruh peradaban umat manusia.

Salah satu akibat dari globalisasi adalah kehidupan ekonomi menjadi lebih terpadu, lebih terintegrasi. Ekonomi Indonesia telah menjadi bagian ekonomi dunia. Ini berarti Indonesia menjadi bagian dari suatu pasar global. Dimana barang, jasa, modal serta tenaga kerja berlalu lintas secara bebas.

Akibat dari kenyataan ini adalah tenaga kerja kita harus bersaing melawan tenaga kerja dari negara-negara lain. Persoalannya kemudian muncul adalah bagaimana kita meningkatkan daya saing dalam segala bidang.
Ciri lain dari kehidupan modern secara global adalah kemajuan ilmu dan teknologi yang terus melaju dengan cepat akan mengubah secara radikal dan revolusioner situasi pasar tenaga kerja. Kemajuan teknologi menyebabkan pekerjaan-pekerjaan tertentu tidak diperlukan lagi dan timbullah pekerjaan–pekerjaan baru yang menuntut kecakapan baru seperti influencer, youtube. Contoh paling sederhana ialah komputer. Dengan masuknya komputer dalam kehidupan kita, maka banyak tukang ketik jaman now kehilangan pekerjaan, justru yang dibutuhkan sekarang adalah operator komputer yang menguasai paling tidak empat atau lima program.

Perubahan paling drastis dan signifikan yang ditimbulkan oleh teknologi baru adalah perubahan dalam struktur tenaga kerja. Makin tinggi tingkat teknologi produksi yang dipergunakan suatu ekosistem ekonomi, maka makin tinggi pula tingkat pendidikan yang dituntut dari para pekerjanya.

Pada kenyataannya suatu proses perputaran gelombang ekonomi yang seluruhnya mempergunakan teknologi tinggi dan teknologi menengah untuk kegiatan produksinya tidak akan ada lagi tempat untuk tenaga kasar yang tidak terdidik. Kecendrungan ditahun-tahun yang akan datang sebagai akibat dari globalisasi informasi lahir gaya hidup baru yang mengandung ekses tertentu.

Sebagai ilustrasi penyebaran informasi yang sangat cepat tentang obat-obatan yang mengandung narkotika, literature pornografi, penggunaan senjata api serta alat-alat mikroelektronika untuk melakukan tindakan kejahatan, informasi seperti ini telah mendorong orang melakukan tindakan-tindakan yang merugikan masyarakat.

Perubahan paling urgen dan signifikan dalam abad globalisasi ialah kemudahan dalam komunikasi, melalui internet. Setiap orang dapat berkomunikasi tentang apa dan dimana saja tanpa disensor oleh siapapun. Kemudahan ini banyak membawah manfaat, tetapi juga menimbulkan berbagai mudarat. Misalnya iklan melalui internet jauh lebih menguntungkan dari pada melalui masa media koran atau televisi. Sehingga niscaya kebutuhan untuk menggunakan tenaga influencer sangat relevan dan menjanjikan.

Influencer adalah seseorang yang memiliki kemampuan menggerakkan orang lain dalam jumlah banyak (massa), untuk melakukan suatu tindakan tertentu dan tidak terbatas ruang dan waktu.
Secara umum, siapa saja yang dapat memengaruhi massa untuk melakukan sesuatu maka ia sebenarnya memiliki kemampuan influencer.
Era digitalisasi menambah banyak lapangan pekerjaan baru yang dapat dilakukan secara jarak jauh. Tentu era digitalisasi menambah banyak insight baru yang dapat dirasakan manusia, namun berbagai perubahan tersebut tidak selalu positif kita perlu memilah dan menganalisis hal yang positif dan meminimalisir dampak negatif perubahan teknologi.
Berikut beberapa pekerjaan baru di era digital : 1) Penulis Konten (Copywriter/Content Writer); 2) Software Development; 3) Content Creato; 4) Social Media Specialist; 5) Digital Marketer; 6) Search Engine Optimization (SEO) Specialist; 7) UI/UX Designer; 8) Web Developer; 9) Data Scientist; 10) Graphic Designer.
Melalui internet berbelanja menjadi jauh lebih mudah dan lebih nyaman.
Godaan akan berbelanja menjadi jauh lebih besar, mereka yang tidak
kuat menahan diri akan tergelincir dalam gaya hidup yang sangat konsumtif.
Karenanya, perlu filterisasi dengan wawasan IPTEK, TI dan IMTAQ serta pendidikan yang memadai bagi generasi muda sebagai pemegang estafet keberlanjutan pembangunan masa depan bangsa dan Negara. Terus belajar, dan perbanyak membaca (literasi dan numerasi), karena ilmu yang paling bagus yaitu : 1) ilmu agama; 2) ilmu adab; dan 3) ilmu pengetahuan. Ketiga ilmu ini akan bermanfaat untuk masa depan. Maju terus : hormati yang lebih tua, sayangi yang lebih muda dan muliakan kawan-kawan sesama generasi.
Dalam rangka mencapai pendidikan yang berkualitas maka perlu diketahui dan dipahami secara detail unsur-unsur pendidikan yaitu sebagai berikut :
1. Peserta Didik.
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan, baik pendidikan formal maupun nonformal pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik memiliki kewajiban penting yang harus dipenuhi ketika menempuh studi, seperti menjaga norma-norma pendidikan dan berkontribusi dalam menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan.
Selain itu, peserta didik juga memiliki beberapa hak yang didapatkan ketika menempuh studi di suatu jenjang pendidikan, seperti mendapatkan pelayanan pendidikan, mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi, mendapatkan biaya pendidikan bagi yang kurang mampu, dan menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. Hal ini dijamin UUD RI Tahun 1945 pasal 31.

Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebut demikian oleh karena peserta didik (tanpa pandang usia) adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Selaku pribadi yang memiliki ciri khas dan otonom, ingin mengembangkan diri (mendidik diri) secara terus menerus. Peserta didik sebagai subjek pembelajaran merupakan individu aktif dengan berbagai karakteristiknya, sehingga dalam proses pembelajaran terjadi interaksi timbal balik, baik antara guru dengan peserta didik maupun antara sesama peserta didik. 

2. Pendidik.
Pendidik adalah orang yang mendidik, yang memberikan ilmu dan pengetahuan baru bagi orang lain secara konsisten serta berkesinambungan. Kedudukan pendidik dalam pendidikan adalah merupakan salah satu dari tiang utama untuk bisa terlaksananya pendidikan. sehingga tidak bisa dipungkiri sebuah proses pendidikan tidak akan bisa berjalan tanpa ada yang mendidik atau tanpa kehadiran seorang pendidik.

Pendidik juga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses pendidikan dengan sasaran peserta didik. Pendidik harus memiliki kewibawaan (kekuasaan batin mendidik) dan menghindari penggunaan kekuasaan lahir (kekuasaan yang semata – mata didasarkan kepada unsur wewenang jabatan).

Kewibawaan dimiliki oleh mereka yang sudah dewasa. Kedewasaan rohani yang ditopang kedewasaan jasmani. Kedewasaan jasmani tercapai bila individu telah mencapai puncak perkembangan jasmani yang optimal. Kedewasaan rohani tercapai bila individu telah memiliki cita-cita hidup dan pandangan hidup yang tetap.

Menurut Sudhita, (2014) Pendidik harus memiliki persyaratan antara lain jujur, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, tidak tercela dan tidak pernah berurusan dengan kepolisian karena tindakan kriminal, sehat jasmani dan rohani, memiliki kualifikasi pendidikan tertentu, mampu melaksanakan kompetensi pendidik dan memiliki sertifikat pendidik.

3. Interaksi edukatif antara Peserta didik dan Pendidik.
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antar peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan, dimana ketika proses pembelajaran di ruangan sedang berlangsung diharapkan antara pendidik dan murid adalah menjadi partner yang saling berargumen logis guna mendapatkan suasana belajar yang efektif. Ketika pendidik memberi bahan ajar berupa materi pelajaran dan contoh-contoh. Saling menghargai juga akan sangat membantu keberhasilan pembelajaran saat pembelajaran berlangsung.

4. Materi/isi pendidikan (Kurikulum).
Dalam Sistem Pendidikan KKNI, perlu disesuaikan antara standar kompetensi (profil lulusan) dengan Capaian pembelajaran yang diharapkan dari satu program studi. Capaian pembelajaran dirinci kedalam capaian pembelajaran sikap, pengetahuan, ketrampilan umum dan ketrampilan khusus.

Dalam sistem pendidikan persekolahan, materi telah didesain dalam Kurikulum Merdeka yang disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini salah satunya meliputi materi inti maupun muatan lokal. Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan persatuan bangsa. Sementara Muatan lokal misinya adalah mengembangkan kebhinekaan kekayaan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan dan mengangkat nilai-nilai luhur kearifan lokal.

Standar Nasional pendidikan meliputi ; 1) Standar isi, 2) Standar Proses, 3) Standar Kompetensi Lulusan, 4) Standar Pendidik & Tenaga Pendidikan, 5) Standar
 Sarana & Prasarana, 6) Standar Pengelolaan, 7) Standar Pembiayaan, dan 8) Standar
Penilaian.

Pada satuan pendidikan standar untuk mencapai kompetensi lulusan dituangkan dalam kurikulum. Kurikulum terdiri dari sekelompok mata mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan. Mata Pelajaran terdiri dari mata pelajaran umum dan mata pelajaran keahlian yaitu keahlian utama dan keahlian khusus.

5. Alat dan Metode.
Konteks yang mempengaruhi pendidikan antara lain alat dan metode. Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan media sosial, misalnya TI (Teknologi Internet), Hand Phone, Televisi, Radio dan lain-lain. 

Metode pendidikan dibedakan menjadi dua, yaitu 1) yang bersifat preventif, yaitu mencegah terjadinya hal–hal yang tidak dikehendaki misalnya larangan, pembatasan, peringatan bahkan juga hukuman, dan 2) yang bersifat kuratif, yaitu memperbaiki, misalnya ajakan, contoh, nasihat, dorongan, pemberian kepercayaan, saran, penjelasan, bahkan juga hukuman.

6. Sikap Pendidik.
Sikap atau perilaku pendidik merupakan kegiatan yang dilakukan pendidik ketika menghadapi peserta didik. Tata cara dan sikap seorang pendidik dalam penyampaian pelajaran juga menunjang perkembangan peserta didik, pendidik harus menghindari sikap menekan mental peserta didik, karena hal ini sangat berpengaruh besar terhadap pendirian, mental, serta perkembangan pengetahuan peserta didik.
7. Tempat Pendidikan berlangsung (lingkungan pendidikan).
Lingkungan pendidikan dipastikan sangat berpengaruh pada tercapainya tujuan pendidikan. Lingkungan belajar meliputi sarana dan prasarana belajar, seperti ruangan kelas yang memadai, tersedianya ruangan untuk pratikum, kenyamanan dalam belajar (lingkungan luar tidak berisik).

Wadah yang tepat untuk bisa kita
melakukannya adalah sekolah dengan sistem pendidikannya yang modern dan penuh harapan untuk masa depan anak bisa cerdas dan cemerlang. Oleh karena itu, maka sistem pendidikan di tanah air harus diubah secara revolusioner, mengingat tantangan dan hambatan dalam rangka meningkatkan kemajuan zaman yang semakin besar.

Era global juga telah melanda dunia berlangsung cepat dan sangat dahsyat menimbulkan dampak global yang menuntut kemampuan manusia untuk mensiasati dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang sedang dan yang akan terjadi. 

Globalisasi akan membuka diri bangsa dan berhadapan langsung dengan bangsa lain.
Batas-batas keadaan baik politik, ekonomi, sosial maupun budaya antar bangsa semakin kabur dan hampir tidak ada sekat satu dengan lainnya.

Persaingan menjadi semakin ketat dan tentu saja tidak dapat dihindari, terutama di bidang ekonomi dan IPTEK. Negara yang unggul, maju dan sejahtera dalam bidang ekonomi dan penguasaan Iptek akan mampu mengambil manfaat atau keuntungan yang banyak. Pendidikan bisa bangkit menuju Indonesia Emas Tahun 2045.

Kembali Secara Intensif Memahami Pusat Literasi Antara lain :
Untaian kata dan kalimat di atas adalah suatu keniscayaan yang terpatri dari "hati" sanubari yang paling dalam dan tersaring melalui akal dan pikiran yang sehat dan  jernih untuk menuangkan dalam bentuk sebuah tulisan yang sederhana bahkan mungkin sangat dangkal. Pasalnya, dari "Hati" lah semua ketulusan berawal dan bermulanya suatu keikhlasan untuk bisa menerima segala sesuatu apa adanya dan mensyukuri apa yang ada. Manusia punya masalah, Allah punya solusi. Manusia punya kendala, Allah punya kendali.

Tugas Manusia mengangkat kedua tangan dengan senantiasa berdo'a, Allah SWT yang turun tangan untuk mengabulkannya.
Amal yang paling disukai oleh Allah SWT yaitu : ketika seseorang memberikan kebahagiaan dan kedamaian hati kepada orang lain, bisa saja berupa pendidikan sehingga niscaya akan terlepas dari semua keruwetan dan masalahnya.
Semoga Kedamaian Senantiasa Bersemayam Di Hati Kita Semua. "May Peace Abide in Our Heart".
In Sya Allah. Aamiin Allahumma Aamiin.
Editor : W. Masykar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama