Urgensi Memahami Ibadah Berqurban Bagi Umat Muslim

 
              Oleh : Sjahrir Tamsi

Aspek utama dalam Ibadah Qurban adalah pengorbanan. Ketika seseorang memilih untuk menyembelih hewan Qurban, tentu saja akan mengorbankan sebagian dari harta yang telah diberikan Allah SWT kepadanya. Pengorbanan merupakan manifestasi ketaatan dan kepatuhan kepada perintah Allah SWT, serta rasa syukur atas segala karunia yang diberikan-Nya. 

Seseorang Muslim dengan rela mengorbankan sesuatu yang berharga bagi dirinya, niscaya dalam rangka menguji kesetiaan dan ketulusan imannya.

Selain itu, Ibadah Qurban juga mengajarkan nilai solidaritas dan kepedulian sosial. Dengan membagikan daging Qurban kepada yang membutuhkan, umat Muslim diingatkan akan pentingnya berbagi rezeki dengan sesama. Umat Muslim yang berkecukupan, diharapkan agar kiranya melaksanakan Ibadah Qurban.

Semua ini merupakan ajaran Islam tentang pentingnya memperhatikan dan peduli kepada kaum lemah dan mendorong terciptanya keadilan sosial dalam rangka mewujudkan kemakmuran masyarakat.

Ibadah Qurban tidak hanya menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, akan tetapi juga untuk mempererat tali silaturrahim atau persaudaraan ukhuwah islamiah dengan membangun frekuensi yang sama dan cipta kondisi antar sesama umat manusia.

Ibadah Qurban juga merupakan implementasi ajaran agama Islam yang memiliki kedalaman makna dan urgensi untuk dipahami oleh setiap umat Muslim. Lebih dari sekedar sebuah tradisi, Qurban mengandung nilai-nilai spiritual, sosial, dan kemanusiaan yang begitu mendalam. Sangat urgen bagi umat Muslim untuk memahami makna Ibadah Qurban agar dapat melaksanakannya dengan penuh penghayatan dan kesadaran.

Berqurban juga mengandung pesan tentang pengendalian diri dan pengorbanan pribadi. Ketika seseorang memilih hewan untuk Qurban, maka seorang Muslim harus memilih yang terbaik dari apa yang dimilikinya. Hal ini semua mengajarkan pentingnya memberikan yang terbaik dalam segala hal, termasuk dalam beribadah kepada Allah SWT. Selain itu, proses penyembelihan hewan Qurban juga mengajarkan tentang pengendalian diri dan ketabahan. 

Meskipun menyembelih hewan menjadi tugas yang amat sulit dan menyakitkan secara emosional, umat Muslim yang berkecukupan, diharapkan agar kiranya dalam melaksanakan Ibadah Qurban dengan keteguhan iman dan ketulusan hati. 

Oleh karena sesungguhnya dari "Hati" lah semua ketulusan berawal dan bermulanya suatu keikhlasan untuk bisa menerima segala sesuatu apa adanya dan mensyukuri apa yang ada. Manusia punya masalah, Allah punya solusi. Manusia punya kendala, Allah punya kendali. 

Tugas Manusia mengangkat kedua tangan dengan senantiasa berdoa, biarkan Allah SWT yang turun tangan untuk mengabulkannya. Amal yang paling disukai oleh Allah SWT yakni ketika seseorang memberikan kebahagiaan dan kedamaian hati pada dirinya terlebih kepada orang lain, bisa dalam bentuk berbagi harta,, daging qurban, sehingga niscaya akan terlepas dari semua keruwetan dan masalahnya.

Semoga kedamaian senantiasa bersemayam di hati kita semua. "May Peace Abide in Our Heart".
Pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan kesetiaannya kepada Allah SWT telah ditunaikan. Ketika Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS sebagai bentuk pengorbanan, ketaatan dan kepatuhan Nabi Ibrahim AS kepada perintah Allah SWT. Hal ini merupakan contoh "Best of the Best" mengilhami umat muslim untuk mengikuti jejaknya. 

Meskipun pada akhirnya Allah SWT menggantikan Nabi Ismail AS dengan seekor "Domba" sebagai Qurban. Kisah ini tetap menjadi suri teladan yang patut ditiru oleh umat muslim tentang pentingnya taat kepada Allah SWT, bahkan dalam menghadapi ujian yang paling berat sekalipun.

Di tengah tantangan globalisasi , fenomena hidup dan kehidupan manusia yang terlihat sehari-hari seperti ketidaksetaraan sosial, ketidakadilan, dan krisis lingkungan, bahkan krisis moral.

Ibadah Qurban dapat menjadi solusi dan instrumen untuk memperbaiki keadaan. Melalui pemahaman akan urgensi yang mendalam tentang makna Ibadah Qurban. Umat Muslim dapat memperluas konsep dan wawasan mengenai pengorbanan dan kepedulian sosial untuk mencakup isu-isu ini, sehingga menjadikan Ibadah Qurban relevan dalam konteks zaman now yang teranyar ini.
Kembali secara intensif memahami pusat literasi antara lain :
Ibadah Qurban bukanlah sekadar sebuah tradisi atau ritual, namun ibadah yang sarat makna dan urgen untuk dipahami secara mendalam. Urgen bagi umat muslim untuk memahami dan menghayati makna ibadah qurban agar dapat melaksanakannya dengan penuh kesadaran, penghayatan, dan kepedulian terhadap sesama serta lingkungan.

Berqurban adalah Ibadah yang dilakukan oleh umat muslim sebagai bentuk pengabdian dan ketaatan kepada Allah SWT. Ibadah qurban manifestasinya berupa penyembelihan hewan tertentu dengan niat yang tulus dan ikhlas mengikuti tata cara yang ditetapkan dalam agama Islam.

Ibadah qurban ini memiliki akar sejarah yang dalam, berawal dari kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS. Dalam konteks modern, di era teranyar ini, berqurban masih tetap relevan dan memiliki banyak dimensi seperti sosial, ekonomi, dan spiritual.

Adapun tujuan berqurban antara lain sebagai berikut :
1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT;
2. Mengikuti suri teladan yang dicontohkan Nabi Ibrahim AS;
3. Mengungkapkan rasa syukur;
4. Mendistribusikan dan berbagi rezeki;
5. Meningkatkan kualitas kepedulian sosial;
6. Menegakkan nilai-nilai keikhlasan dan pengorbanan,

Sementara syarat Ibadah Qurban : 1. Umat yang bergama Islam; 2. Baligh; 3. Berakal; 4. Memiliki kelebihan harta; 5. Jenis hewan yang diperbolehkan yakni ; domba atau kambing unta, sapi, dan kerbau. Hewan tersebut harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti usia minimal yang ditentukan, sehat, tidak cacat, dan sesuai dengan ketentuan agama Islam. 6) Waktu pelaksanaan
Ibadah qurban dilakukan pada hari raya Idul Adha, yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah. Qurban juga dapat dilakukan dalam tiga hari setelahnya, yang disebut sebagai Ayyamut Tasyriq, 7) Ada Niat yang suci, tulus dan ikhlas, 8) Pelaksanaan penyembelihan;
Penyembelihan hewan Qurban harus dilakukan oleh orang yang berkompeten dan memenuhi syarat sebagai penyembelih yang halal. Prosedur penyembelihan juga harus sesuai dengan tata cara yang ditentukan dalam agama Islam.
Implementasi Qurban di Era Modern :
1. Dimensi Spiritual: Berqurban adalah bentuk pengabdian dan ketaatan seorang Muslim kepada Allah SWT. Ini adalah manifestasi dari pengorbanan diri untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
2. Dimensi Sosial: Daging hewan Qurban didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan, terutama kaum fakir miskin. Ini memperkuat solidaritas dan kepedulian sosial dalam masyarakat.
3. Dimensi Ekonomi: Berqurban memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Fenomena meningkatnya permintaan hewan ternak, peternak lokal mendapatkan manfaat ekonomi yang substansial. Selain itu, distribusi daging Qurban membantu meningkatkan asupan gizi bagi kelompok warga masyarakat yang kurang beruntung.

Dalam upaya menghadapi tantangan lingkungan dan keberlanjutan, maka praktik berqurban secara modern juga perlu memperhatikan aspek-aspek ekologis antara lain : 1) Pemilihan Hewan, 2) Pengelolaan Limbah, 3) Edukasi dan Kesadaran.

Umat Muslim diharapkan agar kiranya melaksanakan Ibadah Qurban dengan keteguhan iman, ikhlas dan penuh ketulusan hati. Oleh karena sesungguhnya dari "Hati" lah semua ketulusan berawal dan bermulanya suatu keikhlasan untuk bisa menerima segala sesuatu apa adanya dan mensyukuri apa yang ada. 

Manusia punya masalah, Allah punya solusi. Manusia punya kendala, Allah punya kendali. Tugas Manusia mengangkat kedua tangan dengan senantiasa berdoa, biarkan Allah SWT yang turun tangan untuk mengabulkannya. Pasalnya, amal yang paling disukai oleh Allah SWT yakni ketika seseorang memberikan kebahagiaan dan kedamaian hati pada dirinya terlebih kepada orang lain, bisa dalam bentuk berbagi Harta,, daging Qurban, sehingga niscaya akan terlepas dari semua keruwetan dan masalahnya.

Semoga Kedamaian Senantiasa Bersemayam Di Hati Kita Semua. "May Peace Abide in Our Heart".
Selamat Hari Raya Idul Adha/Idul Qurban atau Lebaran Haji 10 Dzulhijjah 1445 Hijriah.
تقبل الله منا ومنكم. تقبل الله يا كريم
Taqabbalallahu Minna wa minkum.
Taqabbalallahu yaa Kariim.
Mohon maaf lahir dan batin.
Editor: W. Masykar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama