Bupati Barru didampingi Plt. Ketua TP PKK Kabupaten Barru drg. Hj. Ulfah Nurul Huda Suardi, MARS mengatakan, Petugas Pelapor Desa (Pelsa) merupakan garda terdepan sebagai ujung tombak dalam memberikan informasi tentang penyakit hewan baik umum maupun prioritas.
"Melalui Bimtek ini diharapkan para peserta lebih memahami sistem informasi layanan kesehatan hewan yang merupakan bagian terintegrasi dari sistem kesehatan hewan yang sesuai dengan tuntutan zaman dan untuk menanggulangi jumlah kasus penyakit. Selain itu, juga pengembangan sumber daya manusia perlu ditingkatkan terkait cara melaporkan apabila ada kejadian penyakit melalui sistem aplikasi", jelasnya.
Bupati merespon positif, terlaksananya kegiatan ini sebagai salah satu strategi dalam keterbatasan pengetahuan peternak tentang tanda-tanda penyakit hewan dan keterbatasan jumlah petugas sehingga perlu melibatkan masyarakat sebagai penghubung informasi antara peternak dan petugas teknis, yang pada pikirannya sinergitas antara peternak dan petugas dapat terjalin dengan baik yaitu masyarakat dapat memahami persoalannya sendiri.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru, Ir. Ahmad, MM melaporkan, kegiatan ini diikuti 170 orang, dilaksanakan bertujuan untuk untuk menentukan layanan kesehatan hewan dan penentu status kesehatan hewan. Kemudian untuk memberi pemahaman kepada petugas tentang informasi kesehatan hewan sehingga mampu memutus mata rantai penyakit dan membuat peta penyakit.
Kabupaten Barru katanya, memiliki potensi ternak plasma nutfa seperti sapi, kambing, ayam buras, ayam ras dan itik yang dapat dikembangkan kualitasnya menjadi produk unggulan.
"Populasi ternak yang saat ini adalah Sapi sebanyak 34. 096 ekor, Kerbau sebanyak 35 ekor, Kambing sebanyak 5. 865 ekor, Kuda sebanyak 1. 951 ekor, Ayam Buras 704. 533 ekor, Ras Petelur 413. 800 ekor, Ras Pedaging 813. 801 ekor dan itik 127. 883 ekor", jelas Ahmad. (syam)