Kalangan emak emak pada kangen pengen ketemu langsung bagaimana sebenarnya sosok Tri Risma Harini atau lebih akrab di kenal dengan panggilan Bu Risma. Perempuan yang mulai viral karena penutupan lokalisasi di Surabaya ini, kini kembali mendapat simpati kalangan emak emak.
Salah satu karakter Bu Risma, yang suka marah marah dan memarahi jika menemukan hal yang dinilai tidak benar ternyata menjadi ikon pribadi yang jarang dimiliki oleh kalangan pejabat perempuan, sosok perempuan yang pernah menjabat Walikota Surabaya dua periode ini.
Awalnya, perilaku Bu Risma yang suka marah marah dan memarahi bawahannya dianggap pencitraan - agar mendapat simpati publik. Ternyata, gaya kepemimpinan Bu Risma yang suka marah marah dan memarahi ini, bukanlah bertujuan pencitraan, melainkan sudah menjadi bagian dari karakter dan gaya kepemimpinannya, yang judes, cerewet dan suka "melabrak" jika menemui sesuatu yang tidak benar. Dan itu, spontan, khas seorang ibu, khas karakter perempuan. Tidak ada kata ewuh Pakewuh bagi Bu Risma jika tidak cocok dan dinilai perlu diluruskan - ya langsung saat itu juga. Tidak peduli dengan siapa yang dia hadapi.
Budaya feodal, bagi Tri Risma Harini bahkan sama sekali tidak menjadi sesuatu yang harus diutamakan. Dia ingin tampil apa adanya, kesederhanaannya bahkan mendukung gaya kepemimpinannya.
"Saya ya seperti ini, Bu... Pakaian yang saya pakai ya seperti ini, saat berhadapan dengan panjenengan atau saat sidang kabinet atau saat bersama tokoh tokoh dunia, saya ya seperti ini," Ungkap Bu Risma ketika transit mampir ke Taman Kopi Brondong sebelum melanjutkan kegiatannya ke Tuban beberapa waktu lalu. (Bersambung, Di Idolakan Kalangan Perempuan)
