Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan Daun kelor disebut bisa memenuhi kebutuhan gizi yang biasanya didapatkan pada susu. Daun kelor dan telur ayam menjadi alternatif bahan makanan pengganti susu pada program makan bergizi gratis (MBG).
Usai rakortas CPP 2025 beberapa waktu lalu, Jumat (27/12/2024). Dadan mengungkapkan menu susu bisa diganti dengan telur. Kalsiumnya bisa dengan kelor. Yang jauh dari susu dan logistiknya susah ya tidak usah dipaksakan. Bisa ada telur, bisa kelor.
“Susu itu akan diberikan di daerah-daerah yang memang di situ daerah peternakan. Kalau bukan di daerah peternakan kan, tidak usah dipaksakan,” ujar Dadan saat ditemui usai rapat koordinasi terbatas di kantor Kemenko Pangan, Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2024).
Terlepas dari inisiasi tersebut, kelor atau moringa oleifera adalah jenis tanaman yang telah lama dikenal karena khasiatnya. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui manfaat konsumsi kelor terhadap kesehatan.
Daun kelor dikenal memiliki kandungan antioksidan yang sangat kuat, yang berperan penting dalam melawan radikal bebas dan menjaga kesehatan sel-sel tubuh kita. Selain itu, daun ini juga mampu mengurangi risiko terkena penyakit kronis. Dengan sifat antiinflamasi yang dimilikinya, daun kelor terbukti efektif dalam menurunkan kolesterol jahat dan membantu mengontrol kadar gula darah. Daun kelor juga kaya akan vitamin K, yang sangat bermanfaat untuk menjaga kepadatan tulang kita. Sifat antibakterinya turut serta dalam menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap berfungsi dengan optimal.
Mengingat berbagai manfaat luar biasa ini, tidak heran jika daun kelor menjadi pilihan yang tepat untuk dijadikan bagian dari menu harian kita.
Berikut beberapa manfaat mengkonsumsi daun kelor : ( dari berbagai sumber).
Minum air rebusan daun kelor setiap hari umumnya aman dan tidak akan berdampak negatif bagi kesehatan. Bahkan, minum air rebusan daun kelor secara rutin bisa mendukung kesehatan tubuh, seperti mengurangi inflamasi, menurunkan gula darah tinggi, dan mengatasi tekanan darah tinggi.
Cara mengonsumsi daun kelor bisa dijadikan dalam bentuk teh atau dimasak untuk jadi sup, atau sayur bening bahkan dimakan langsung sebagai salad. Cara mengolah daun kelor dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau selera. Meskipun begitu, manfaatnya akan tetap didapatkan oleh tubuh.
Daun kelor boleh dikonsumsi setiap hari. Namun, sebaiknya konsumsi daun kelor sebanyak 70 gram per hari dan tidak berlebihan. Sebab, bahaya daun kelor untuk ibu hamil apabila mengonsumsi terlalu banyak bisa memicu gangguan pencernaan, seperti sakit perut, diare, dan perut mulas.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan daun kelor yang berlebihan bisa menyebabkan penumpukan zat besi dalam darah. Tidak hanya sakit perut, kadar zat besi dalam darah yang berlebihan ditandai dengan nyeri sendi, mudah lelah, dan penurunan gairah seksual.
Tidak hanya itu, daun kelor juga diketahui memiliki efek detoksifikasi yang dapat membantu membersihkan racun dalam tubuh dan meningkatkan fungsi hati. Selain itu, kandungan serat dalam daun kelor dapat membantu meningkatkan pencernaan dan mengurangi risiko sembelit.
8 Manfaat Daun Kelor yang Perlu Diketahui
Daun Kelor (Moringa oleifera) dikenal sebagai salah satu tanaman dengan manfaat kesehatan yang luar biasa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kelor sebagai tanaman ajaib yang telah terbukti menjadi "obat alami murah" bagi masyarakat miskin di berbagai negara prasejahtera.
WHO juga menyerukan agar bayi dan anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan untuk mengonsumsi daun kelor.
Salah satu bagian tanaman kelor yang sarat manfaat, yakni daunnya.
Dilansir dari buku 56 Makanan Ajaib dan Manfaatnya untuk Kesehatan dan Kecantikan (2018) oleh Yusuf CK Arianto, mengonsumsi daun kelor dapat melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh, meningkatkan ketahanan tubuh, dan mengatasi anemia.
Dikutip dari buku Bunga Rampai Kimia Herbal dan Manfaat (2023) oleh Lelya Hilda, beberapa manfaat daun kelor, yakni:
1. Menurunkan kadar gula darah
Gula darah tinggi bisa menjadi masalah kesehatan yang serius, salah satunya penyakit jantung dan diabetes. Dari Healthline, suatu penelitian terhadap 30 wanita menunjukkan, mengonsumsi 1,5 sendok teh (7 gram) bubuk daun kelor setiap hari selama tiga bulan mampu mengurangi kadar gula darah puasa rata-rata sebesar 13,5 persen.
2. Mengurangi peradangan
Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera. Ini merupakan mekanisme perlindungan yang penting tetapi dapat menjadi masalah eksehatan yang serius jika terus berlanjut dalam jangka waktu lama. Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Pharmaceutical Biology pada 2008, para ilmuwan percaya, isothiosianat adalah senyawa antiinflamasi utama dalam daun, polong, dan biji kelor. Namun sejauh ini, penelitian hanya diuji coba pada hewan. Masih harus dilihat apakah daun kelor memiliki efek antiinflamasi serupa pada manusia.
3. Menurunkan kolesterol
Dalam penelitian International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) pada 2022, manfaat lain dari mengonsumsi daun kelor adalah dapat menurunkan kolesterol. Turunnya kolesterol baik untuk kesehatan karena dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
Kontaminasi arsenik pada makanan dan air merupakan masalah di banyak bagian dunia.
Paparan arsenik tingkat tinggi dalam jangka panjang dapat menimbulkan masalah kesehatan seiring berjalannya waktu, misalnya peningkatan risiko kanker dan penyakit jantung. Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Biological Trace Element Research pada 2011, dilakukan penelitian terhadap tikus dan mencit, hasilnya menunjukkan bahwa daun dan biji kelor dapat melindungi terhadap beberapa efek toksisitas arsenik. Hasil tersebut menjanjikan, namun belum diketahui apakah manfaat itu berlaku pada manusia.
Penelitian dalam Asia Pasific Journal of Cancer Prevention pada 2017, menunjukkan, manfaat daun kelor berpotensi untuk digunakan sebagai sumber alami senyawa penangkal kanker. Ekstrak dari daun kelor membantu memperlambat pertumbuhan sel kanker pankreas dan membantu mengobati kanker lainnya.
Sebuah studi laboratorium dalam jurnal Molecules pada 2022, menunjukkan, daun kelor dapat membantu menyembuhkan luka kulit lebih cepat. Selain itu, daun kelor juga dapat bermanfaat untuk kesehatan rambut. Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian, terutama yang melibatkan manusia.
Akan tetapi, penelitian itu hanya terbatas dilakukan pada hewan. Butuh penelitian lebih lanjut mengenai efek tersebut pada manusia.
Menurut penelitian di dalam jurnal Frontiers in Pharmacology pada tahun 2022, daun kelor sudah terbukti bisa menurunkan hipertensi ketika dikonsumsi selama 3 minggu. Daun kelor mengandung potasium dan antioksidan yang berperan aktif dalam menjaga tekanan darah dalam tubuh. (dari berbagai sumber)