Kapten Laurent dan Sabiq "Krisis" (bagian 1 episode 6)


      "Kapten Laurent dan Sabiq"
       Karya : Bayu W

Editor : W. Masykar
"Krisis" (bagian 1 episode 6)
Perjalanan krismon (krisis moneter) secara global berlanjut dengan keadaan isu terorisme. Maka saat itu, para pelajar Indonesia yang sedang studi di luar negeri juga sedang was-was jikalau beasiswa dihentikan, di tengah puncak semangat untuk belajar. Tiap hari aktivitas para pelajar Indonesia selain studi juga membaca perkembangan situasi tanah air.

Isu terorisme dengan baju islam menjadi isu besar negara-negara barat. Sumber utama terorisme adalah jaringan Al Qaida yang dipimpin Oussama Ben Laden, bermarkas di Afghanistan. Tindakan yang diklaim atas nama Al Qaeda dianggap sebagai tindakan teroris oleh sebagian besar negara barat dan negara besar anggota PBB. Jaringan Al Qaeda ini ditempatkan dalam daftar resmi organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, Inggris, Australia, Rusia, India dan Turkey. Meskipun tidak dalam daftar resmi, Perancis juga menganggap Al-Qaeda sebagai kelompok teroris. PBB menerbitkan daftar jaringan dan orang yang dekat dengan Al Qaeda, yang disetujui oleh Dewan Keamanan PBB. 

Puncak operasi terorisme yang dilakukan oleh Al-Qaeda adalah yang dilakukan di Amerika pada tanggal 11 September 2001. Empat pemboman bunuh diri dilakukan pada hari yang sama di Amerika Serikat, dalam waktu kurang dari dua jam, antara 8:14 dan 10:03 pagi, oleh anggota jaringan jihadis Al Qaeda, menargetkan bangunan simbolis di Amerika dan membunuh 2.977 orang.Pada pagi hari Selasa, 11 September 2001, sembilan belas teroris membajak empat pesawat. Dua pesawat diproyeksikan ke menara kembar World Trade Center (WTC) di Manhattan, New York, dan pesawat ketiga di Pentagon, markas besar Departemen Pertahanan, di Washington, membunuh semua orang yang bekerja di bangunan tersebut. Dua menara (yang tinggi puncaknya lebih dari 415 m, runtuh kurang dari dua jam kemudian, menyebabkan runtuhnya dua bangunan lainnya. Pesawat keempat, terbang menuju Washington, jatuh di pedesaan di Shanksville, Pennsylvania.

Sabiq dan teman-teman menjadi saksi sejarah itu ketika sedang studi di luar negeri. Siaran TV Prancis tidak henti-hentinya menyiarkan berita itu. Oleh karena itu pasca kejadian WTC itu, analogi islam adalah terorisme menjadi meningkat. Banyak negara barat yang over acting menyikapi kejadian itu.

Semua negara barat juga ikut latah memusuhi orang islam. Semua aktivitas organisasi islam menjadi obyek pengecekan oleh pemerintah. Terutama di negara-negara yang telah menjadikan Al Qaeda dan jaringannya sebagai target tuduhan penjahat terorisme.Hal ini yang menjadi bahan diskusi di mailing list Kzsi Isnet, di mana Sabiq ada di dalamnya. Bahkan ada teman yang studi doctor di Inggris saat kejadian itu sedang berada di tanah air, pulang berlibur, namun tidak bisa kembali ke Inggris karena bagian konsuler kedutaan Inggris tidak mau mengeluarkan visa nya (kebetulan visa teman tersebut habis masa berlakunya). Jawabannya tidak jelas, tetapi hanya ada penjelasan bahwa menunggu sampai isu tentang terorisme ini selesai. 

Dari situlah, maka temannya yang di Amerika telah terlebih dahulu mengetahui bahwa akan ada penggeledahan asramanya oleh polisi Amerika. Demikian juga temannya di Jerman. Saat itu Sabiq belum memahami karena di Prancis belum begitu memuncak isu itu. 

Namun Sabiq juga mulai mempelajari situasi di Prancis. Apalagi dana yang terkumpul pada masa-masa tahun itu, banyak disumbangkan untuk dana kemanusian ke Ambon, Sampit dan lain-lain. Semua sumber pengiriman berasal dari rekening Sabiq. Di rekening Sabiq lah distribusi dan pengaturan, serta tempat pengumpulan dana sosial.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama