Memilih Pemimpin Lamongan Antara Pemegang Kemudi Dan Perkuat Jangkar


Oleh : W. Masykar


Tak pernah menduga kalau kemudian sejumlah respon berdatangan pasca saya memposting dua sosok tokoh Lamongan, Yuhrohnur "YES" Efendi dan H. Aris Fianto. Bahkan ada juga yang menyebut jika saya adalah Tim Sukses (Timses) atau Relawan dari kedua tokoh itu.

Anggapan seperti ini, tidaklah seratus persen benar, meski tidak juga berarti salah.

Saya, mengenal Yuhrohnur Efendi sudah lumayan lama, meski tidak terlalu dekat, pun dengan H. Aris Fianto, bahkan belum ada 24 Jam ketika bicara durasi ketemu.
Ada banyak hal yang bagi saya menarik ketika dua sosok muda yang berpeluang untuk menjadi bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati (Bacabup dan Bacawabup) Lamongan 2020-2025.

Paling tidak, sejak memproklamirkan diri maju Bacabup Lamongan, Yuhrohnur Efendi tetap konsisten pada tujuannya untuk maju pada bursa pilkada Lamongan menuju Lamongan satu. Komitmen inilah setidaknya akan berpengaruh pada implementasi dan realisasi janji untuk masyarakat Lamongan lima tahun kedepan, jika dia terpilih.

Disisi lain, H. Aris Fianto, juga demikian tetap komit pada posisi di bakal kandidat wakil bupati, meski tidak menyebut dengan siapa nanti harus bergandengan.

Yuhronur Efendy, yang birokrat berpengalaman. Sementara, H. Aris Fianto, sosok pengusaha, pekerja keras dan relatif berhasil. Ulasan ini, artinya, bahwa banyaknya kandidat bacabup dan bacawabup dalam pertarungan pilkada Lamongan 2020 ini, tidak dimonopoli dari tokoh birokrat atau politisi saja. Ada banyak kandidat dari banyak latar belakang.

Tulisan ini, tidak berarti Yuhronur Efendi akan berpasangan dengan H. Aris Fianto, tapi lebih pada sedikit membuka wawasan dari sejumlah tokoh yang bakal maju pada perhelatan pilkada untuk memilih calon pemimpin. Yakni, antara Birokrat dan Pengusaha. Sebab, persoalan siapa menggandeng siapa, sebenarnya juga tidak mudah.

Dengan seabrek pengalamannya sebagai birokrat, Yuhrohnur dinilai sudah mumpuni memegang setir gerbong kendaraan birokrasi. Apalagi, dilatarbelakangi pendidikan dari jebolan administrasi manajemen pemerintahan.

Secara teoritis sudah cukup bekal, sementara, dari sisi empiris dan kerja nyata sudah puluhan tahun dilakoninya.

Sementara, H. Aris Fianto, kenapa mengambil peran pada kursi Cawabup, menurut analisa penulis, setidaknya akan memperkuat jangkar sektor birokrasi dan wawasan pengembangan dan pertumbuhan industri, bisa di sektor UMKM, atau mengembangkan program WarLa yang menjadi program bupati Fadeli, misalnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama