Terkait Kisruh Dualisme Kepemimpinan Sejumlah PAC PP Kab Tangerang, MPO Diminta Bersikap Tegas


TANGERANG (wartamerdeka.info) -
Pasca Muscab (Musyawarah  Cabang ) Pemuda Pancacasila Kabupaten Tangerang ke VI yang diadakan beberapa bulan yang lalu, hingga kini masih menyisakan masalah di internal organisasi tersebut.

Terutama di tingkat kecamatan, kini muncul dualisme kepemimpinan di  sejumlah Pengurus Anak Cabang (PAC).

Seperti diketahui, Muscab tersebut  memilih Zulkaenain SE sebagai Ketua namun ternyata saat ini masih menimbulkan pro kontra serta polemik di beberapa PAC (Pengurus Anak Anak Cabang).

Beberapa PAC ada yang mendukung Zulkarnain  dan ada juga yang tidak bahkan beberapa PAC menyatakan menolak atau tidak mengakui kepemimpinan Zulkarnain.

Pasalnya, menurut sebagian mantan ketua PAC dan juga sebagian besar anggota yang ada menganggap bahwa kebijakan atau keputusan  yang dibuat oleh Zulkarnain  setelah menjadi ketua dalam memilih ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) tidak sesuai dengan AD/ART dan PO (Peraturan Organisasi) Pemuda Pancasila.

Akibatnya di beberapa PAC terjadi dualisme kemimpinan. Seperti yang terjadi di PAC Kelapa dua misalnya. Ada dua kemimpinan yaitu antara kepemimpinan Madin dan Sugiharto.

Menurut sumber,  bahwa Madin menjadi ketua PAC karena ditunjuk langsung oleh Zulkarnain tanpa adanya RPP (Rapat Pemilihan Pengurus), sementara Sugiharto menjadi ketua melalui pemilihan yang sangat demokratis yaitu  dipilih oleh seluruh ranting di tingkat kelurahan yang ada di Kecamatan Kelapa.

Sugiharto juga mengatakan bahwa pelaksanaan pemilihan RPP (Rapat Pemilihan Pengurus ) PAC telah mendapat restu dan dukungan dari Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO)  H.Rusman Umar.

"Yang jelas Abah (panggilan Ketua MPO Rusman) sangat  mendukung pelaksanaan RPP Kelapa Dua dan  sangat menyayangkan sikap Zul setelah menjadi ketua MPC
yang tidak merangkul bahkan cenderung arogan dan  jauh dari semangat untuk bersatu antara sesama kader PP,"  ujar Sugiharto yang biasa disapa Bang Su kepada wartanerdeka.info, hari ini.

Bang Su juga menjelaskan bahwa pelaksanaan RPP sukses karena dihadiri hampir sebagian besar anggota ranting dan juga para Ketua PAC yang ada di Kabupaten Tangerang.

Terkait kisruh dan dualisme kepemimpinan yang terjadi di beberapa PAC di bawah kepemimpinan Zulkarnain saat ini menimbulkan keprihatinan dari kalangan para senior Pemuda Pancasila di Kabupaten Tangerang khususnya Majelis Pertimbangan Organisasi. Dan mereka (MPO)  akan segara memanggil Zulkarnian untuk diminta klarifikasi atas semua kebijakan yang diambil serta laporan dari berbagai pihak yang merasa dirugikan atas kebijakan tersebut.

Menurut salah seorang MPO  bahwa keputusan yang dibuat  Zulkarnain dalam  mengangkat ketua PAC tidak sesuai dengan AD ART dan Peraturan Organisasi yang berlaku.

"Masak memilih ketua PAC tidak melalui mekanisme pemiliha, .dan tidak menghadirkan pemilih tingkat ranting. Paling tidak harus korumlah. Jangan main tunjuk sesuai selera ketua. Semua pelaksanaan kegiatan dan  keputusan wajib hukumnya pakai AD ART dan Peraturan Organisasi, tanpa itu gak sah," ujar Hasannuddin Mas'ud salah seorang  Anggota  Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) kepada Warta Merdeka.

Menurut beberapa sumber yang dijumpai wartamerdeka.info di kalangan kader PP,  bahwa pada kepemimpinan Ketua MPC PP Zulkarnain seluruh Ketua PAC di beberapa Kecamatan dipilih tidak melalui RPP (Rapat Pemilhan Pengurus) sesuai dengan  AAD/ART organisasi Pemuda Pancasila.

"Masak ada anak baru kemaren masuk PP bisa jadi ketua PAC, dari mana jalannya.. parah itu," uar salah seorang senior PP  minta tidak disebutkan identitasnya.

Terkait persoalan tersebut sebagian kader dan beberapa senior Pemuda Pancasila Kabupaten  Tangerang mendesak Majelis Pertimbangan Organisasi untuk segera mengambil sikap tegas." Dualisme ketua PAC harus segera diakhiri..dan sikap MPO  harus tegas " tegas Hasanuddin Mas'ud salah seorang anggota MPO yang juga mantan Ketua MPC  PP Kabupaten Tangerang.     (Hanafi Patiraja)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama