Punya Ciri Khas Tersendiri, Buah Manggis Purwakarta Berbeda Dengan Daerah Lain

Bupati Purwakarta Hj Anne Ratna Mustika sedang menikmati makan Buah Manggis Khas Purwakarta

PURWAKARTA  (wartamerdeka.info) - Buah Manggis atau sering juga disebut ratunya buah tropis ini yang mempunyai ciri khas warna kulit buah merah keunguan terus dikembangkan dan didorong Pemerintah Kabupaten Purwakarta melalui Dinas Pangan dan Pertanian(Dispangtan) agar memiliki daya saing secara Global, pasalnya saat ini Manggis Wanayasa sudah menjadi buah primadona khas Kabupaten Purwakarta.

Seperti yang dikatakan Kepala Bidang Perkebunan dan Holtikultura, (Dispangtan) Purwakarta, Hadiyanto Purnama, kepada wartamerdeka.info di Ruang kerjanya, Rabu (26/02/2020) Ia mengatakan, Buah Manggis Purwakarta masuk dalam varietas Wanayasa, sudah terdaftar secara resmi di Kementerian Pertanian.

"Untuk Buah Manggis ini pastinya Setiap Daerah punya unggulan khas masing-masing. Nah, Kalau Manggis Purwakarta, punya khas tersendiri. Salah satunya, dari tekstur kulit luar sudah keliatan lembut dan mulus, dari perpaduan rasanya juga beda ada manis dan asamnya segarnya lebih berasa,” Kata Hadiyanto

Lebih jauh Kabid Perkebunan dan Holtikultura menjelaskan, Selain dari bentuk dan rasa yang berbeda Buah manggis khas Purwakarta memiliki daya tahan yang cukup lama kalau disimpan dalam ruangan bisa bertahan hingga 28 hari dengan kondisi masih segar, Kalau manggis Daerah lain, biasanya hanya bertahan kurang dari 28 hari saja

Hadiyanto juga menjelaskan, saat ini luas lahan perkebunan Manggis di Purwakarta mencapai lebih dari 1.500 Hektare, yang tersebar di lima kecamatan, Yakni, Wanayasa, Kiarapedes, Bojong, Darangdan dan Pondoksalam, kalau Panen Raya bisa menghasilkan Rata-rata Produksi Buah Manggis sekitar 47 Ton per Hektare. Dan ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal saja, tapi juga untuk kebutuhan Ekspor

Ia menambahkan, pihaknya terus berupaya mendorong supaya produktivitas perkebunan manggis terus meningkat, baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya, dengan cara memberikan bimbingan mengenai Good Agricultural Practice (GAP) dan Standard Operational Procedure (SOP) kepada para petani Manggis

“Dari sisi kuantitas sendiri, kami terus mendorong bagaimana supaya Produktivitasnya terus meningkat. Sehingga, kebutuhan Domestik maupun Ekspor bisa tetap terpenuhi, Pungkas Hadiyanto.(A.Budiman).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama