Waduk Ir H Djuanda Jatiluhur Dipilih Sebagai Lokasi Kopdar Pemerintah Jawa Barat, Ini Komentar Dirut PJT II


PURWAKARTA  (wartamerdeka.info)  – Dipilihnya Waduk Jatiluhur sebagai tempat Acara Komunikasi Pembangunan Daerah (Kopdar) Pemerintah Jawa Barat tak lepas dari keberhasilan Jasa Tirta II selaku BUMN pengelola SDA yang telah membersihkan badan air sungai citarum dengan program padat karyanya bersama masyarakat.

Acara Kopdar Pemprov Jabar yang dihadiri langsung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta 24 Walikota / Bupati dan 13 Wakil Walikota / Bupati bersama Istri serta Rombongan  yang jumlahnya sekitar 300 orang berlangsung di Istora kawasan Waduk Jatiluhur, Kamis (13/02/2020)

Dalam kesempatan sambutannya Dirut PJT II U. Saefudin Noer nengatakan, waduk Jatiluhur yang kini berusia 52 tahun telah berubah dari yang penuh gulma menjadi perairan eksotis dan penuh manfaat sehingga senantiasa terjaga fungsi-fungsi teknis waduk untuk ketahanan air Nasional.

"Menjadi kehormatan dan kebanggaan bagi Jasa Tirta II, Waduk Jatiluhur dipilih sebagai lokasi Acara Komunikasi Pembangunan Daerah, Pemilihan kawasan Waduk Jatiluhur sangat tepat, karena kami sudah bekerja keras menata dan menjaga kebersihan Waduk Jatiluhur agar dapat dinikmati keindahan alamnya,” kata Direktur Utama Jasa Tirta II.

Sejalan dengan program pembangunan di Jawa Barat, Jasa Tirta II juga tengah bekerja keras untuk menata pembangunan di kawasan Waduk Jatiluhur bahkan di tahun 2019 Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencanangkan perubahan  kawasan Waduk Jatiluhur.

Salah satunya yang akan disentuh ialah penataan kawasan ini sebagai area bisnis dan optimalisasi aset.

U. Saefudin Noer mengusulkan ke Gubenur Jabar saat itu untuk bersama - sama menata Kawasan Waduk Jatiluhur yang meliputi  kawasan istora dan pantai timur Waduk serta kawasan UMKM di sekitar waduk.

"Waduk ini pun kini menjadi salah satu objek penting dan berhasil menjadi sejarah event-event bertaraf internasional yang diselenggarakan Jasa Tirta II seperti The 1st Jatiluhur Stand Up Paddle & Kayak Exhibition, The 1st Jatiluhur 5k Fun Run & Walk, dan The 1st International Jatiluhur Jazz Festival,” jelas U. Saefudin Noer.

Sejak awal berdiri, Jasa Tirta II diberi tugas strategis untuk menyokong ketahanan pangan di Jawa Barat bagian Utara, dimana 90 persen air Waduk Ir. H. Djuanda digunakan untuk mengairi kawasan pertanian di Jawa Barat seluas lebih dari 240.000 hektar yang merupakan salah satu lumbung padi nasional. Dengan hasil panen rata-rata  5,5 ton perhektar dalam dua musim tanam dengan asumsi rata-rata produksi padi 3,1 juta ton pertahun.

Bila dimonetisasi, sumbangsih Jasa Tirta II untuk ketahanan pangan mencapai triliunan rupiah pertahun. Jasa Tirta II juga melaksanakan tugas strategis untuk memenuhi kebutuhan 80 persen Air baku DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara dan Air baku untuk kawasan Bekasi, Karawang, Subang serta Purwakarta tercukupi 100 Persen

Menelisik manfaatnya yang besar untuk negeri ini Jasa Tirta II perlu meningkatkan kinerja perusahaan dengan mencanangkan transformasi di berbagai aspek.

Transformasi dilakukannya dengan melihat sumber daya perusahaan serta potensi pengelolaan bendungan dan waduk, bendung dan saluran, sungai dan wilayah sungai. Dasar transformasi tentunya tidak lepas dari triple bottom line dan bagaimana korporasi yang ideal berjalan dengan konsep people, planet dan profit.

Fokus transformasi Jasa Tirta II mencakup people and corporate culture, proses bisnis, teknologi informasi dan komunikasi, area bisnis baru, dan optimalisasi aset serta dukungan regulasi sehingga sebagai BUMN Jasa Tirta II dapat berkontribusi lebih banyak bagi ketahanan pangan dan energi nasional.

"Potensi pengusahaan yang manageable, profesional, dan komersial, akan banyak menghasilkan tambahan pendapatan bagi perusahaan. Dengan transformasi ini, Jasa Tirta II ingin menjaga konservasi lingkungan, memitigasi kekeringan, manajemen banjir, mengurangi potensi konflik SDA, serta energi baru dan terbarukan sehingga lPJT II kedepan akan terus menjadi BUMN yang sehat dan baik," pungkas Saefudin Noer. (A.Budiman).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama