Bupati Gorontalo Prof Nelson Pomalingo (berpeci) saat menerima para anggota Jamaah Tabligh |
Seperti diketahui, jamaah tabligh itu dijemput menggunakan bus Pemkab Gorontalo dan diterima kembali oleh Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo di panggung utama lapangan Sport Center Limboto.
Dalam kesempatan itu, Bupati Gorontalo, Prof Nelson Pomalingo menyampaikan, 73 jamaah tabliqh asal Kabupaten Gorontalo sudah kembali dalam keadaan sehat setelah menjalani masa karantina selama 14 hari di mess haji Gorontalo.
“Alhamdulillah Ke 73 JT ini sudah dinyatakan negatif dan mereka sudah bisa pulang ke rumah masing - masing, tetapi harus menjaga kesehatan, baik dirinya sendiri dan keluarganya ,” ucap Bupati Nelson.
Selanjutnya Bupati mengharapkan kepada seluruh JT kembali beraktifitas seperti biasanya dan tidak usah panik, tetap semangat, ihktiar selalu waspada dan tentunya dibarengi dengan doa agar daerah kita cepat dijauhkan dari virus mematikan ini.
Bupati juga mengatakan, terkait bantuan sosial untuk keluarga JT saat ini pihak Desa dan Kelurahan sudah mulai menyalurkan.
“Jika ada yang belum menerima bantuan sosial, segera melapor diri dan memasukkan data ke pihak desa dan kelurahan untuk ditindak lanjuti,” pinta Bupati Nelson.
Sementara itu perwakilan salah satu JT Vicky Gobel, saat di temui awak media menyampaikan rasa terima kasih kepada Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo yang sudah memperhatikan mereka selama masa karantina.
“Mulai dari pelepasan hingga masa karantina kami dijenguk dan hari ini pun kami disambut kembalioleh Pak Bupati Nelson Pomalingo. Ini merupakan bentuk kepedulian beliau kepada kami. Semoga beliau (pak Bupati -red) bersama jajaran pemerintah daerah Kabupaten Gorontalo diberikan kesehatan dalam membangun daerah ini,” ucap Vicky.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Roni Sampir menerangkan bahwa anggota JT yang sudah dipulangkan ke rumah masing - masing telah selesai melewati masa karantina.
“Mereka sudah dinyatakan negatif, sudah melewati masa karantina untuk itu mereka juga dianjurkan melakukan protokol kesehatan dan tidak perlu lagi diawasi karena mereka sudah diberikan pengetahuan terkait protokol kesehatan dan apa yang harus mereka lakukan dalam beraktifitas,” ujar Roni Sampir. (Ar/ir)
Tags
Daerah