Acara Milad Ke-66, UMI Anugrahkan Gelar Doktor Honoris Causa Kepada Wapres RI, Prof KH Ma’ruf Amin


JAKARTA (wartamerdeka.info) - Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar  merayakan Milad ke-66. Acara perayaan milad yang dilangsungkan secara virtual tersebut dipimpin oleh Rektor UMI, Prof Dr H Basri Modding SE MSi.

Penyelenggaraan Milad UMI kali ini menjadi istimewa karena universitas ternama ini menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang
ilmu Manajemen Keminatan
Manajemen Syariah kepada Wakil Presiden RI, Prof KH Ma’ruf Amin yang sekaligus
menyampaikan orasi ilmiah pada peringatan Milad ke-66 kampus tersebut.

Dalam sambutannya, Rektor Prof. Dr. H. Basri Modding, SE, MSi,  rasa terima kasihnya atas kehadiran Wapres.

Selain itu Rektor UMI menjelaskan, di bidang akademik, UMI membina 13 fakultas dan program pascasarjana
dengan 57 program studi (prodi), terdiri atas 34 program jenjang S-1, 2 program Diploma-3, 6 program Profesi, dan 11 program Magister, serta 4 program Doktor.

“UMI juga telah meraih Akreditasi Institusi A dari BAN PT Capaian. Ini menjadikan UMI sebagai PTS pertama di luar Pulau Jawa yang mampu meraih akreditasi unggul," katanya bangga.

Selain itu, lanjutnya, UMI juga tengah menyiapkan enam dari 17 program studi (prodi) yang telah terakreditasi A untuk mengikuti akreditasi internasional dengan mengacu pada Kep-mendikbud No.83/P 2020 tentang Lembaga Akreditasi Internasional.

Basri menyebutkan UMI saat ini telah masuk rangking 69 dari seluruh pergu-
ruan tinggi di Indonesia dalam pemeringkatan SINTA.

Rektor UMI Prof. Dr. H. Basri Modding, SE, MSi

“Selanjutnya kita berikhtiar agar Tim Fakultas Kedokteran UMI, dapat melahirkan prodi spesialis tahun ini,” tambahnya.

Dalam situasi pademi covid-19, UMI menerapkan pembelajaran daring; kegiatan ilmiah, seminar, diskusi, dan workshop melalui Webinar, termasuk kegiatan
keagamaan, pesantren & Interaktif Ramadhan Virtual, peringatan hari besar Islam, semuanya melalui online.

UMI juga telah membentuk Crisis Centre Covid-19 untuk membantu pemerintah dan
masyarakat untuk mengatasi masalah yang timbul akibat pandemi covid-19.

Basri juga mengutarakan, UMI telah membentuk Tim Penyusun Kurikulum untuk penerapan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar.

"Diharapkan tahun ajaran baru 2020/2021 kebijakan itu dilaksanakan, sebab selama ini mahasiswa UMI telah melaksanakan berbagai program magang di sejumlah institusi dan industri," paparnya.

Dalam bidang pengembangan SDM, Basri menyebutkan, UMI memiliki sumber daya manusia yang potensial. Hingga Juni 2020, UMI memiliki 1.375 staf, dosen 857 orang dan tenaga kependidikan 518 orang.

Dengan jumlah 51 Guru Besar, UMI juga merupakan perguruan tinggi penyumbang guru besar terbanyak (67,12%) untuk perguruan tinggi swasta dalam lingkup Lembaga Layanan DIKTI Wilayah IX Sulawesi.

“Kami terus mendorong dosen untuk senantiasa meningkatkan pendidikannya untuk mencapai gelar doktor," katanya lagi.

"Alhamdulillah, untuk tahun akademik 2019/2020 jumlah dosen yang telah menyelesaikan studi lanjut sebanyak 28 orang," imbuhmya.

Tahun ajaran 2019/2020, jumlah mahasiswa aktif UMI sebanyak 23.406 orang, dan saat ini, katanya, jumlah alumni UMI mencapai 103.944 orang.

Mereka telah eksis di berbagai sektor,
baik di pemerintahan maupun swasta.

Guru Besar Fakuktas Hukum UMI, Prof Dr
Abdulatif SH MH

Sementara itu, alumnus yang juga Guru Besar Fakuktas Hukum UMI, Prof Dr
Abdulatif SH MH,  mengharapkan, cita-cita ideal UMI sebagai kampus islami dan kampus pengabdian diamalkan secara konsisten.

"Sebagai alumni, saya mengucapkan selamat kepada Civitas Akademika UMI dalam memperingati  Milad ke-66. Semoga cita cita ideal UMI sebagai kampus islami dan kampus pengabdian diamalkan secara konsisten dan menjadi semangat dan inovasi bagi insan akademika UMI untuk meningkatkan kompetensi global melalui berbagai inovasi seperti transformasi digital, softskill, kompetensi abad 21," ujarnta.

Hal ini menurutnya, sejalan dengan kebijakan pemerintah, yang harus direspons sebagai sebuah peluang untuk melakukan loncatan besar menuju kemandirian dan keunggulan UMI di tengah persaingan global.

"Lulusan UMI diharapkan selalu berkualitas, nasionalis, berkarakter demokrasi yang islami, menjunjung etika moral dan senantiasa mampu bertransformasi," tambahnya.

Momentum Milad tahun ini, UMI diharapkan tidak hanya menjadi wadah menuntut ilmu saja, melainkan juga harus menjadi mercu suar yang mampu menyinari perkembangan dunia pendidikan yang dapat menjangkau  berbagai aspek kehidupan serta mampu merespon fenomena yang terjadi di tengah tengah masyarakat.

"Semoga UMI terus berkontribusi demi pengembangan Indonesia maju yang lebih baik lagi," harapnya. (dm)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama