Camat Sangkarrang Firnandar Akui Pembangunan Wilayah Kepulauan Di Era Gubernur NA dan Pj Wali Kota Rudi Makin Masif

Program Air Siap Minum Jadi Multi Player Effect Ke Pulau Lain

Camat Sangkarrang Firnandar Sabara

MAKASSAR (wartamerdeka.info) - Wilayah kepulauan di Kota Makassar yang selama beberapa dekade tak pernah disentuh pembangunan secara signifikan, kini mulai mendapat perhatian dari Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar.

Di bawah kepemimpinan Gubernur Sulsel Prof Dr Nurdin Abdullah dan Pj Wali Kota Makassar Prof Dr Rudy Djamaluddin, ST, MEng, wilayah kepulauan di Kota Makassar yang selama ini kurang mendapat perhatian, kini mulai mendapat perhatian khusus dari Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar.

Salah satunya yakni pembangunan fasilitas air bersih langsung minum untuk warga Pulau Langkai dan Pulau Lanjukang. 

Bulan September di dua pulau ini akan dipasang fasilitas teknologi air langsung minum. Seperti yang ada di Barang Caddi. 

Diketahui, fasilitas serupa sebelumnya sudah dicanangkan Nurdin Abdullah di Pulau Barang Caddi pada 23 Desember 2019 lalu. Yakni dengan menghadirkan Unit Pengolah Air Siap Minum (Arsinum) Teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) yang mampu mengolah air laut menjadi air bersih langsung minum.

Hal ini mendapat sambutan positif warga kepulauan Kota Makassar, khususnya yang ada di Kecamatan Sangkarrang.

Camat Sangkarrang Firnandar Sabara menyebut, pembangunan fasilitas air bersih langsung minum (arsinum) ini akan memiliki multi player effect.

"Makassar ini kota jasa dan ada potensi wisata yang harus kita kembangkan. Pembangunan fasilitas arsinum ini, bisa memancing wisatawan untuk mengunjungi pulau-pulau di wilayah ini. Karena kita punya potensi wisata yang baik di sini,  seperti wisata pasir putih yang bagus," ujar Camat Sangkarrang, Firnandar Sabara saat ditemui di Makassar, kemarin.

Khusus Kelurahan Pulau Kodingareng, lanjutnya, tahun depan dirinya disuruh Pj Walikota membuat program wisata khusus.

"Pak gubernur berjanji kepada kita semua fasilitas air minum itu akan dipenuhi. Yakni fasilitas pengolahan air laut menjadi air minum. Ini tidak seperti alat bantuan dari Jepang dengan harga miliaran. Tapi yang ini harganya tidak sampai 500 juta rupiah. Momponennya pun gampang dibeli di toko-toko onderdil di sini," paparnya.

Secara keseluruhan, sambungnya, program ini menjadi multi player effect ke pulau lain. 

Tahun ini, ujarnya, gubernur juga merencanakan membangun SMA Negeri di kecamatan. Selain itu gubernur juga sudah menyatakan akan membangun asrama siswa dan mahasiswa kepulauan yang bersekolah di Makassar.

"Karena kendala di kepulauan ini banyak anak-anak sekolah mau sekolah tapi berat untuk biaya untuk penginapan. Ini hasil aspirasi masyarakat saat pak gubernur datang untuk membangun asrama tersebut," ungkap Firnandar.

Di Pulau Langkai, tambahnya, juga akan dibangun potensi pariwisata yang selama ini terbengkalai. Akan dibangun juga air minum untuk menunjang pariwisata disana, lalu penataan pemukiman. Karena maunya  gubernur dari pulau luar masuk ke dalam. 

"Tahun depan ini impian masyarakat kepulauan adalah listrik," terangnya.

Rencananya, dia juga akan rapat dengan dinas perhubungan untuk menyampaikan aspirasi terksit transportasi dari masing-masing pulau ke Makassar. Karena yang ada selama ini transportasi reguler berangkat  jam 7 pagi dan pulang jam 11 siang. 

"Kita ingin menambah jadwal tranportasi ini  untuk lebih mengembangkan pulau. Kita sepakat menambah jadwsl transportasi di siang hari,  untuk menghidupkan daerah. Ini akan disubsidi pemerintah gratis.  Kita akan melakukan ujicoba dulu transportasi penyeberangan ke pulau-pulau karena selama ini tidak ada penyeberangan siang. Dengan harapan tenaga-tenaga kerja seperti puskesmas, guru bisa bekerja optimal di pulau. Peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan ini akan dicoba bulan depan," bebernya.

Selama ini, katanya, banyak pegawai tugas di pulau harus bermalam meninggalkan keluarga, karena tidak ada transportasi diang. "Ini baru di pulau Kodingareng belum yang jauh-jauh," cetusnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, di sekitar pulau Kodingareng ada pulau Kodingareng Keke yang akan dibangun stasiun siaga bencana. Disitu ditempatkan satu kapal siaga darurat apabila ada hal-hal bencana, ambulan laut ditempatkan disitu. Rencananya, kata dia, mulai tahun ini sudah berjalan.

"Perhatian pemerintah di zaman pj walikota Prof Rudi dan di jaman Pak Gubernur Nurdin Abdullah, terhadap pembangunan di kepulauan memang luar biasa. Sangat masif. Banyak bantuan pemerintah provinsi yang mengarah ke pulau-pulau dalam satu tahun terakhir ini," tuturnya.

Dia mengungkapkan, tahun depan dengan adanya pengadaan kapal roro  dari pemerintah provinsi Sulsel dermaga di semua pulau akan diperbaiki. "Kapal roro ini akan mengelilingi semua pulau sampai pulau terluar. Keberpihakan pemerintah sangat bagus dalam hal pembangunan kepulauan," katanya. (Ar)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama