"Diperlukan koordinasi dan sinergi dengan seluruh pihak. Saya berharap kita semua dapat bergotong royong untuk meningkatkan peran dalam mengantar mahasiswa, alumni dan binaannya yang ingin mendirikan usaha sehingga dapat berkontribusi secara lebih lagi bagi bangsa ini," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (21/3/2022).

Guna meningkatkan kualitas SDM, pemerintah memiliki berbagai program seperti Kartu Prakerja, dan Gerakan Nasional Literasi Digital untuk bidang teknologi digital agar masyarakat dapat meningkatkan keterampilannya dan berani membuka usaha dengan keterampilan tersebut.

Kemudian dari sisi kebijakan, pemerintah telah menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR), Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), Subsidi Bunga Non-KUR, dan lainnya yang akan terus dilanjutkan di tahun 2022 guna memastikan UMKM benar-benar pulih dan dapat naik kelas.

"Dengan berbagai kebijakan tersebut disertai perbaikan penanganan pandemi, UMKM Indonesia dapat mulai bangkit, dimana pada tahun 2021 terdapat 84,8 persen UMKM yang sudah kembali beroperasi secara normal," ujarnya.

Ia memaparkan selama pandemi tercatat 40 persen UMKM menggunakan teknologi digital untuk memasarkan produk dan merasakan adanya peningkatan pendapatan. Hal tersebut membuktikan resiliensi UMKM kita yang cukup tangguh bertahan menghadapi dampak pandemi.

Salah satu lapangan usaha yang mengalami pemulihan cukup baik adalah subsektor Industri Makanan dan Minuman. Selama 2021, kinerja industri makanan dan minuman tumbuh positif sebesar 2,54 persen (yoy), lebih baik dari tahun sebelumnya (1,58 persen) dan lebih baik dari beberapa sektor industri lainnya.

Subsektor Penyediaan Makanan dan Minuman selama 2021 juga tumbuh 3,52 persen (yoy), atau lebih baik dari tahun 2020 sebesar minus 6,88 persen. Kebangkitan beberapa subsektor ini dapat dirasakan dari semakin banyaknya kemunculan UMKM minuman kekinian yang sedang digandrungi sebagai gaya hidup.

Lahirnya usaha minuman kekinian yang diolah menggunakan bahan baku teh, kopi dan kakao juga turut didukung oleh kekayaan komoditas alam Indonesia. Pada tahun 2021, produksi teh tercatat mencapai 145,1 ribu ton dengan Jawa Barat sebagai penghasil terbesarnya.

Sementara itu, produksi kopi nasional mencapai 775 ribu ton dengan Sumatera Selatan menjadi produsen tertinggi. Begitu juga dengan produksi kakao yang mencapai hingga 706,5 ribu ton dengan Sulawesi Tengah sebagai pusatnya.

"Tingginya produksi teh, kopi, dan kakao di Indonesia serta momentum pemulihan ekonomi ini tentunya menjadi peluang bagi para entrepreneur UMKM untuk menggali cuan di sektor ini dan membantu peningkatan ekonomi nasional," kata Airlangga. (An)