JAKARTA (wartamerdeka.info) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan United States Trade Representative (USTR) untuk membahas penguatan kerja sama ekonomi kedua negara dan mengawali Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) Ministrial Meeting.

Dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, disebutkan pertemuan bilateral antara lain membahas partisipasi Indonesia dalam membahas penutupan kasus sengketa dagang WTO DS 478, dukungan AS untuk Deklarasi pada KTT G20, peran Indonesia sebagai Presidensi G20, dan perkembangan pengesahan perpanjangan GSP di Kongres AS.

“Presidensi G20 Indonesia merupakan momentum untuk percepatan pemulihan ekonomi secara inklusif dengan menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam merespons berbagai tantangan global,” ujar Menko Airlangga Hartarto.

Menko Airlangga juga menegaskan Indonesia telah memenuhi seluruh rekomendasi dan putusan DSB WTO dan berharap Pemerintah AS dapat mendukung Indonesia untuk menyelesaikan hambatan perdagangan bilateral melalui penutupan sengketa dagang WTO DS 478 terkait importasi produk hortikultura, hewan, dan produk hewan.

Selain itu, lanjutnya, Indonesia memandang penyelenggaraan ASEAN 2023 dapat dilakukan bersamaan dengan negosiasi IPEF. Indonesia mengharapkan melalui IPEF akan memperkuat ikatan di kawasan Indo-Pasifik yang akan menentukan kekuatan ekonomi global pada dekade mendatang.

Menko Airlangga juga mengapresiasi dan mnmdukung  inisiasi AS membentuk IPEF yang melibatkan 14 negara. Indonesia menghadiri pertemuan tingkat menteri IPEF di Los Angeles, California, AS tanggal 6-9 September 2022, diwakili Menko Perekonomian, Menteri Perindustrian, dan Duta Besar RI di AS, serta pejabat setingkat senior officials dari Kemenko Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Perindustrian.

Pertemuan tingkat menteri IPEF bertujuan membahas dan mengesahkan Ministerial Statement di semua Pilar IPEF yang akan menjadi basis dokumen untuk proses selanjutnya IPEF ke depan. 

Terdapat 4 Pilar pembahasan dalam IPEF, yaitu Trade (Fair & Resilience), Supply Chain (Resilience), Energi Bersih, Dekarbonisasi & Infrastruktur (Infrastructure, clean energy, and decarbonization) dan Tax and Anti-corruption.

Menko Airlangga menegaskan Indonesia akan mengikuti di semua pilar yang akan dimanfaatkan untuk mengambil manfaat dan keuntungan dalam mendorong peningkatan perdagangan antarnegara anggota IPEF. 

Pada pertemuan tersebut juga disampaikan bahwa negara-negara anggota ASEAN yang menjadi anggota IPEF (7 negara) cukup solid dan terus berusaha menyamakan suara dalam pembahasan di IPEF MM ini. (An)