Imam Hadi Purnomo Punya Kiat Khusus Pimpin Kelurahan Melawai


Oleh:Badar S/Aris K

JAKARTA (wartamerdeka) -Kelurahan Melawai, di Kotamadya Jakarta Selatan yang merupakan wilayah sentra bisnis, sentra perbelanjaan, dan sentra hiburan, terutama di Kawasan Blok M, Melawai Raya dan Panglima Polim, tentu menyimpan potensi kerawanan yang lumayan tinggi. Dan siapapun lurah yang menjabat di wilayah ini, harus mempunyai kiat tersendiri untuk memimpin wilayah yang khas ini.


Dan tantangan ini, ternyata bisa dijawab dengan baik oleh Imam Hadi Purnomo. Pria kelahiran Jakarta pada 4 November 1975 yang dilantik menjadi Lurah Melawai sejak 28 Desember tahun 2005 ini, ternyata sangat memahami berbagai potensi dan permasalahan di wilayah Melawai, sehingga dia mampu memimpin wilayah ini dengan baik.

Menurut suami dari Ir. Irin Koeswindasari dan bapak dari dua orang anak, Muhammad Febriadi Ismail (3 tahun) serta Mayra yasmin Naurah (1 tahun) ini, permasalahan utama yang ada di Melawai, terutama adalah soal keberadaan pedagang kaki lima (PKL) terutama di kawasan Blok M, banyaknya pekerja seks komersial (PSK) alias pelacur yang sulit diberantas karena adanya sejumlah pusat hiburan malam, dan banyaknya bangunan yang berubah fungsi dari hunian menjadi tempat usaha.

‘’Kami menyadari betul berbagai permasalahan tersebut. Tapi, kami akan berusaha sebisa mungkin untuk mengatasi, atau setidaknya meminilaisasi berbagai permasalahan itu,’’ujar Imam Hadi Purnomo yang merupakan lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri tahun 1998.

Namun begitu, putra dari pasangan Alm. Samijo Kartoatmodjo (pensiunan PNS Departemen Dalam Negeri) dan Ny Suci Naryati yang memulai karir PNS sebagai staf Kecamatan Duren Sawit, Kodya Jakarta Timur pada 1998 hingga 1999 ini memahami juga berbagai potensi wilayah Melawai, di samping berbagai persoalan dihadapi.

Menurutnya, di samping, merupakan wilayah sentra Bisnis, Sentra Perbelanjaan, dan Sentra Hiburan, terutama di Kawasan Blok M, Melawai Raya dan Panglima Polim, Kelurahan Melawai yang mempunya luas wilayah 125,3 Hektar juga merupakan wilayah pemugaran dan cagar budaya.

‘’Selain itu, wilayah ini selalu menjadi daya tarik untuk para pendatang untuk mencari kesempatan usaha,’’ ujarnya.

Di samping itu, Kelurahan Melawai yang mempunyai jumlah penduduk 3.958 jiwa yang tersebar di 30 RT dan 4 4 RW ini, dikenal pula sebagai wilayah yang sudah tertata dengan baik dan rapi, serta banyak terdapat perumahan elit dengan harga tanah yang tinggi.

‘’Tantangan lain, tapi juga sekaligus potensi bagi wilayah ini adalah karakterisitik penduduknya yang sebagian besar adalah golongan ekonomi menengah ke atas. Selain juga banyak mantan pejabat tinggi Negara dan pejabat Negara yang masih aktif, tinggal di wilayah ini,’’tambah Imam yang murah senyum ini.

Menghadapi karakteristik penduduk seperti ini, menurut Imam, harus mempunyai kiat tersendiri, terutama dalam berkomunikasi untuk menjabarkan program-program pemerintah.

‘’Di sini, memang tidak ada keluarga miskin dan pra sejahtera. Serta, warganya sudah sangat mandiri dalam setiap kegiatan,’’katanya lagi.

Nah, di sinilah salah satu kelebihan atau keunggulan dari wilayah ini. Tak heran heran, jika perolehan penghargaan Adipura bagi Kotamadya Jakarta Selatan. 

Kelurahan Melawai termasuk yang memberikan sumbangan cukup besar. Apalagi di sini, terdapat 8 titik dalam penilaian Adipura.

Tak hanya itu, menurut Imam, di wilayah ini juga terdapat RW unggulan Bidang Penghijauan dan Kebersihan yakni RW 03.

‘’Kegiatan yang kini menjadi unggulan kami adalah pembuatan sumur resapan biopori,’’ujar Imam mengakhiri perbincangan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama