REMBANG (wartamerdeka.com) - Perum Perhutani sebagai salah satu BUMN yang ditunjuk Kementriann BUMN sebagai Gerakan Pelaksana Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K) Peningkatan Ketahanan Pangan terus diupayakan, dan segera mengimplementasikan program tersebut di wilayah kerjanya, termasuk KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Kebonharjo. Pada awal tahun 2012 telah menyumbang hasil produksi pangan yang berupa hasil padi dan jagung.
“Sosialisasi GP3K kepada masyarakat sekitar hutan telah kami lakukan beberapa bulan lalu kini dan alhmdullilah keberhasilan komoditi padi dan jagung yang dibudidayakan tumbuh sempurna, terbukti saat masa waktu panen tiba hasilnya sesuai harapan para petani,” ucap Kepala Sub Seksi PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat) Ari Kartika SE, di ruang kerjanya, Selasa (10/4).
Ari menjelaskan, KPH Kebonharjo, mengaloksikan lahan seluas 1143,61 hektar sebelumnya saat anggota LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) dilibatkan dalam sosialisai para petani hanya sanggup menanam Padi dan Jagung padahal pemerintah pusat melalui dinas terkait menyediakan tiga jenis bibit ,antara lain bibit padi, jagung dan kedelai,"terangnya.
Ari menambahkan dua jenis bibit yang ditanam di atas lahan tersebut saat dipanen hasilnya cukup menyenangkan para petani , dengan rincian untuk bibit padi ditanam dalam kawasan seluas 70.17 hektar luar kawasan 481,47 hektar dengan menghasilkan 2547,69 ton sedang bibit jagung yang ditanam dalam kawasan 370,4 hektar dan luar kawasan seluas 221,57 hektar dengan hasil panen 2255,42 ton dengan cara tanam tumpang sari, sehingga sumbangan untuk peningkatan produksi pangan dari lahan Perum Perhutani Kebonharjo yang wilayahnya masuk dalam tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Rembang, Tuban Dan Kabupaten Blora boleh dikatakan cukup berhasil,” pungkasnya.(Hasan)
Keterangan Foto: Kepala Sub Seksi PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat) KPH Kebonharjo, Ari Kartika SE