DENPASAR (wartamerdeka.info) - "Kita semua harus mendukung Bakamla, baik dalam kegiatan patroli, maupun dukungan personel".
Hal tersebut dikatakan Dekan FH.Udayana Prof. Dr. I Made Arya Utama, S.H.,M.Hum., pada saat hadir sebagai moderator pada acara workshop harmonisasi kebijakan internasional keamanan laut di Swiss-Belhotel, Jl. Sunset Road, nomor 101, Kuta, Bali, Kamis (30/8/2018).
Acara yang berlangsung sehari itu telah menghadirkan 3 nara sumber yang cukup ternama, yakni: Dosen Fakultas Teknik Pertahanan Unhan Dr. Jupriyanto, S.T.,M.T., Kasi Operasi Distrik Navigasi Benoa mewakili Direktur Kenavigasian Ditjen Hubla, dan Kasi Sarana dan Prasarana PSDKP Benoa, Nu'man Najib, S.St.Pi.
Workshop Harmonisasi Kebijakan Internasional ini berusaha melihat sejumlah permasalahan yang terkait, diantaranya tentang apa pentingnya pemasangan AIS, CRIT dan VMS di Kapal bagi keamanan dan keselamatan di laut, dan bagaimana dampaknya jika AIS, LRIT dan VMS tidak dipasang.
Karenanya, para peserta workshop tersebut merekomendasi perlu adanya aturan yang mengatur sanksi denda yang sangat tinggi dan transparan agar ada efek jera, bilamana dipandang perlu diatur mengenai sanksi tindak pidana badannya juga, terhadap kapal-kapal asing maupun kapal nasional yang dengan sengaja mematikan AIS, LRiT, maupun VMS. (Ar)
Tags
Nasional