![]() |
Tampak ruangan kegiatan Bimtek untuk kepala desa ini sepi. Para peserta lebih banyak yang berada di luar ruang saat Bimtek dilaksanakan. |
MEDAN (wartamerdeka.info) - Ratusan Kepala Desa dan aparat Desa dari Kabupaten Nias Barat mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) di Garuda Plaza Hotel, Medan sejak Rabu (19/9/2018) hingga hari ini.
Bimtek bagi kades dan aparat desa itu, materinya "Pengadaan Barang Jasa dan Keuangan Desa". Penyelenggaraannya difasilitasi oleh Lembaga Pelatihan Pendidikan Indonesia (Lempapin).
Peserta kegiatan ini lebih dari 100 orang yang berasal dari beberapa Desa dan kecamatan se Kabupaten Nias Barat.
Setiap Satu Desa diwakili 4 orang, meliputi Kepala Desa, Sekretaris Desa, Perangkat Desa, dan Ketua BPD.
Menurut informasi yang diperoleh dari peserta, per orang peserta harus membayar Rp 4.500.000 untuk mengikuti kegiatan tersebut. Dana sebesar itu diambil dari Anggaran Dana Desa. Jadi setiap desa paling gak harus mengeluarkan dana sekitar Rp 18 juta untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Sayangnya, para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut, dari pantauan awak media tidak fokus mengikuti bimtek tersebut.
Sejumlah Jepala Desa tampak idak serius mengikuti Bimtek. Terlihat pesertanya banyak yang di luar, sementara kegiatan bimtek sedang berlangsung di dalam ruangan.
Hal ini sangat disatangjan.. Anggaran Dana Desa yang dipungut oleh Lempapin itu terkesan sangat sia-sia.
"Percuma bang kalau pesertanya tidak serius mengikuti bimbingan teknis itu, karena Bimtek ini sangat penting kepada para kepala desa. Bagaimana bisa diterapkan di desanya masing-masing kalau tidak serius mengikutinya," ungkap Intan seorang warga yang berada diluar ruangan kegiatan bimtek itu, kemarin.
Menurutnya kegiatan itu hanya pemborosan anggaran saja. Sebab banyak peserta, termasuk kades tidak serius mengikuti kegiatan tersebut. Tapi heran ya, mereka yang tidak serius ikut Bimtek tetap memperoleh sertifikat, sebagai tanda bukti mengikuti Bimtek. (Ones)