Jokowi-Ma'ruf Amin Dapat Nomor Urut Satu, Prabowo-Sandiaga Nomor Urut Dua

Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Maruf Amin (kanan) dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat acara pengambilan nomor urut di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Jumat (21/9/2018).
JAKARTA (wartamerdeka.info) - Pasangan  Capres-Cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapat nomor urut satu dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat nomor urut dua sebagai peserta Pemilu Presiden 2019, berdasarkan hasil pengundian nomor urut calon presiden-calon wakil presiden yang dilakukan di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (21/9/2018) malam.

Bagi Jokowi dan Prabowo, hasil pengundian nomor urut Pilpres kali ini berbeda dengan Pilpres 2014.

Pada Pilpres 2014, Jokowi yang berduet dengan Jusuf Kalla ketika itu mendapat nomor urut dua.

Sementara Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa mendapat nomor urut satu.

Nomor urut tersebut akan dipakai masing-masing kubu selama kampanye hingga hari pemungutan suara pada 17 April 2019.

Acara pengundian nomor urut tersebut dipimpin Ketua KPU Arief Budiman yang didampingi komisioner KPU lain.

Ikut hadir komisioner Bawaslu, jajaran Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, perwakilan Komisi II DPR, para pejabat negara, hingga masyarakat sipil pemantau pemilu.

Dalam acara ini, kedua pasangan capres-cawapres didampingi para ketua umum dan elite parpol pengusung dan pendukung.

Sementara massa pendukung kedua kubu berkumpul di luar kantor KPU. Panitia membatasi mereka yang diizinkan masuk ke dalam ruangan acara.

Setelah prosesi pengambilan nomor urut, acara selanjutnya adalah deklarasi kampanye damai. Rencananya, deklarasi akan dilakukan para peserta Pemilu 2019 di Lapangan Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018) pagi.

Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Hanura.

Sementara pasangan Prabowo-Sandiaga diusung Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera.

Pidato Jokowi

Seusai pengundian, KPU memberi kesempatan kepada kedua pasangan untuk berpidato.

Jokowi yang mendapat kesempatan pertama, sempat mengomentari perolehan nomor urut pihaknya.

Jokowi sempat terdiam sebelum berbicara soal angka satu.

"Satu, memang yang diperebutkan adalah RI 1," ujar Jokowi sambil tersenyum.

Setelah itu, Jokowi menyampaikan beberapa harapannya kepada semua pihak dalam menghadapi Pilpres mendatang.

Jokowi mengatakan, Pilpres adalah pendidikan politik bagi masyarakat.

Jokowi ingin agar pemilu mendatang dijadikan ajang beradu program, adu gagasan, adu ide, adu rekam jejak dan adu prestasi.

Calon presiden nomor urut 1, Joko Widodo berpesan agar kontestasi pemilihan presiden 2019 mendatang diisi dengan adu gagasan, rekam jejak, dan prestasi. Dia meminta agar sikap saling memfitnah dan menjatuhkan dijauhkan.

Menurut Jokowi, kontestasi harus bisa dilakukan tanpa meninggalkan rasa persaudaran. Dia pun mencontohkan hubungannya dengan Prabowo dan Sandiaga yang sudah menjadi sahabat sejak dulu.

"Saya ingin meskipun kita berkontestasi tapi saya masih bisa bertelepon dengan Pak Prabowo dan Pak Sandi karena beliau adalah sahabat-sahabat saya sejak lama," ujar Jokowi.

Pidato Prabowo

Sedangkan Calon presiden Prabowo Subianto berharap penyelenggaraan pilpres 2019 mendatang akan berjalan sejuk, damai dan kekeluargaan

Ia menegaskan bahwa Pilpres 2019 bukan ajang untuk mencari kekurangan atau kesalahan masing-masing pasangan calon, melainkan untuk mencari pemimpin bangsa yang terbaik.

"(Pilpres 2019) untuk cari yang terbaik untuk bangsa ini, bukan untuk cari kekurangan atau kesalahan masing-masing," ujar Prabowo saat berpidato seusai pengundian nomor urut Pilpres 2019 di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018).

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, sebagai keluarga besar, seluruh pihak yang berkontestasi dalam pemilu harus menyikapi persoalan bangsa layaknya keluarga besar.

Ia pun berharap penyelenggaraan pemilu disikapi dengan tenang dan tidak emosional, demi kepentingan bangsa.

Komentar Sekjen PDI-P

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengapresiasi pidato calon presiden petahana Joko Widodo saat pengambilan nomor urut di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Jumat (21/9/2018) malam.

Salah satu penggalan pidato Jokowi yang diapresiasi Hasto, yakni ketika Jokowi menyebutkan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno adalah "sahabat lama."

"Pernyataan ini adalah suara mata hati Pak Jokowi. Sangat menyejukkan," ujar Hasto melalui siaran pers, Jumat malam.

Selain itu, Hasto juga mengapresiasi pernyataan Jokowi yang mengajak Prabowo-Sandiaga untuk berkontestasi dalam hal program, gagasan, ide, rekam jejak dan prestasi. Menurut dia, ajakan itu adalah awal yang positif dalam menghadapi pesta demokrasi lima tahunan.

"Apalagi seruan Pak Jokowi untuk menjauhkan fitnah dan jangan sampai saling menghina. Itu adalah sebuah ajakan yang genuin dari lubuk hati yang paling dalam Pak Jokowi," lanjut Hasto.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama